Jakarta, 20 Rajab 1437/ 28 April 2016 (MINA) – Potensi menangkal radikalisme itu cukup besar, ideologi dan ekstrimisme dapat membuat pemikiran para siswa dan siswi rusak.
“Maka denga adanya lembaga Rohis ini kita harus menangkal radikalisme dan memberikan pemahaman tentang Islam yang komprehensif dengan ajaran Islam yang ramah dan benar supaya tidak terkontaminasi oleh pemahaman-pemahaman radikal,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam Konferensi Pers Kegiatan Perkemahan Rohis Siswa SMA/SMK Tingkat Nasional II Tahun 2016 di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Kamis (28/4).
Langkah dalam mengatasi radikalisme selain Rohis adalah melalui kurikulum.
“Dengan mengembangkan sebuah model pembelajaran agama Islam yang kita sebut Islam Rahmatan Lil ‘Alamin (ISRA), kita sudah membuat buku pengayaan dan modulnya sudah kita buat. Lalu kita akan melakukan pelatihan secara pasif,” tambahnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Adanya guru-guru agama, supaya menjadi “The Guardian of The Face of Umma” atau sebagai Penjaga Gawang Keberadaan Ummat di madrasah sekolah itu.
“Kita juga sudah memberlakukan penerapan tersebut sehingga nantinya kita akan launching 6 buku terkait hal tersebut dan akan mengundang wakil presiden Jusuf Kalla untuk melaunching buku ini yang tema umumnya “Akan Islam yang Ramah dan Rahmatan Lil ‘Alamin”. kata Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Amin Haedari yang hadir mendampingi Dirjen.
Dijelaskan oleh Amin, selain bercampurnya dari berbagai daerah di Rohis ini kita juga mengajarkan enam pembelajaran yang harus diajarkan kepada para peserta meliputi: leadership, public speaking, jurnalistik, menejemen mengelola masjid, penelitian karya ilmiah, dan penulisan cerita remaja Islam (fiksi).
Dikatakan oleh Amin, kegiatan yang paling unik yaitu ketika mereka semua bertukar cendramata antara sesama peserta yang satu dengan yang lainnya serta telah menyadiakan pakaian adat untuk pembukaan Rohani Islam (Rohis) tersebut.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Adapun perbedaan perkemahan Rohis dengan yang lain yaitu, kegiatan Rohis itu melakukan di dalam ruangan dan di luar ruangan sedangkan perkemahan lain hanya di luar ruangan saja. Dalam materinya pun juga berbeda, Rohis terdapat materi umum dan wajib belajar Agama Islam dengan kondusif.” tegasnya.
“Semoga Rohani Islam (Rohis) ini menjadi duta-duta Islam yang ramah bagi bangsa dan negara.” (L/anjP4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain