Dubai, 23 Sya’ban 1438/20 Mei 2017 (MINA) – Sebuah rekaman video cendekiawan Mesir Farag Foda muncul secara daring, menunjukkan ilmuwan tersebut pada awal tahun 90-an telah memprediksi bangkitnya kelompok Islamic State (ISIS).
“Orang-orang ini akan merugikan orang-orang atas nama Islam dan akan memicu kekerasan atas nama Islam. Ini bukan Islam, Islam adalah agama damai,” kata Foda dalam wawancaranya, yang pertama kali dimunculkan kembali oleh Al-Arabiya yang berbasis di Dubai, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Foda mengatakan, akan ada sekelompok Muslim yang menggunakan versi militan Islam, yang akan dipasarkan untuk mencuci otak dan merekrut pemuda untuk memperjuangkannya.
Menurutnya, kelompok itu akan menolak identitas nasionalnya dan hanya akan mengidentifikasi dengan Islam, serta mencatat semua sisa-sisa budaya sebagai simbol kemurtadan.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Diperkirakan, retorika inilah yang membuat Foda terbunuh, setelah sejumlah pria bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok Al-Gama’a Al-Islamiya, menembaknya sampai mati pada tanggal 9 Juni 2002.
Anak laki-laki Foda dan saksi lainnya terluka parah dalam serangan tersebut.
Sebelum dia ditembak, kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam sangat kritis terhadap wacana sekuler Foda dan menuduhnya menyimpang dari jalan Tuhan. Grand Sheikh Al-Azhar telah mengeluarkan fatwa terhadap dia dan para ilmuwan sekuler lainnya dengan menyebutnya sebagai “musuh Islam”. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah