Cerita di Balik Gelaran Tabligh Akbar, Beri Makan Gratis Ribuan Jamaah

Semangat gotong royong dan antusias warga sangat besar dalam menyambut acara Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1444 H yang digelar Jama’ah Muslimin (Hizbullah), di Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al- Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu- Ahad (8-12/3).

Acara tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap setahun sekali di bulan Sya’ban, bertujuan untuk mempersiapkan mental dan keilmuan warga menyambut bulan suci Ramadhan.

Para ibu tampak bahu membahu memasak nasi dan lauk pauk dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan acara tersebut. Lebih dari satu ton beras dan ribuan butir telur dimasak dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan makan bagi setidaknya 10.000 tamu yang hadir.

Adapun dana untuk membiayai kebutuhan besar itu, warga Muhajirun dan beberapa daerah sekitarnya rela mengeluarkan dana pribadi. Mereka urunan untuk menguatkan pembiayaan acara akbar itu.

Tidak hanya kaum ibu-ibu tetapi para pria, tua maupun muda turut aktif dalam menyediakan konsumsi para tamu. Jika para ibu bertugas memasak di dapur maka para pria bertanggung jawab untuk berbelanja bahan pokok dan mendistribusikannya kepada para tamu.

Para pria juga siap siaga membantu para ibu di dapur terutama dalam menghidupkan kompor dan menanak nasi dalam jumlah besar yang tidak bisa dilakukan oleh ibu-ibu.

‘’Alhamdulillah sih ini para akhwatnya kompak. Pekerjaan berat terasa ringan karena yang beramal sholeh itu banyak personelnya’’ ujar Siti Rohmah, penanggung jawab bagian penyediaan lauk pauk.

Gotong royong itu dilakukan atas dasar sukarela, sebagai bentuk amal sholeh dan ketaatan terhadap pemimpin. Mereka tidak mengharapkan imblan melainkan hanya mencari keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Selain itu, sosialisasi juga dilakukan ke daerah lain di luar Muhajirun dalam penyediaan tenaga sukarelawan memasak. Ternyata respon warga di wilayah lain cukup bagus. Mereka mengirimkan tenaga sukarelawannya serta bahan baku dalam bentuk beras, bumbu-bumbu, dan kebutuhan lainnya.

Pada sistem pembagian tanggung jawab, divisi konsumsi terbagi menjadi dapur untuk menyediakan makanan bagi tamu khusus, tamu umum. Dalam memenuhi kebutuhan konsumsi, para warga saling berbagi tanggung jawab dalam penyediaaan nasi, pengolahan lauk pauk, pembungkusan dan distribusi.

Dapur umum memasak kebutuhan sekitar 8000 orang, sedangkan untuk tamu khusus menyediakan makanan bagi sedikitnya 275 orang. Setiap divisi terdapat jadwal piket masing-masing dari beberapa daerah.

Meski terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, tetapi para sukarelawan tetap mengutamakan kebersamaan dan ketaatan kepada pemimpin.

‘’ Harapannya kedepannya dapat lebih baik, bisa saling menjaga perasaan satu sama lain dan bersikap’’ ujar Sri Nurhayati, Wakil kepala divisi konsumsi. (A/Amy/P2)

(Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.