Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CERITA SUAMI NEPAL SELAMATKAN ISTRI DAN ANAKNYA

Rudi Hendrik - Rabu, 29 April 2015 - 21:56 WIB

Rabu, 29 April 2015 - 21:56 WIB

598 Views

Sekelompok keluarga Nepal duduk di dekat tumpukan kayu pembakaran jenazah (pemakaman) keluarganya di pinggir sungai di kathmandu, Senin, 27 April 2015. (Foto: Reuters/Dannis Siddiqui)
Sekelompok keluarga Nepal duduk di dekat tumpukan kayu pembakaran jenazah (pemakaman) keluarganya di pinggir sungai di <a href=

kathmandu, Senin, 27 April 2015. (Foto: Reuters/Dannis Siddiqui)" width="300" height="175" /> Sekelompok keluarga Nepal duduk di dekat tumpukan kayu pembakaran jenazah (pemakaman) keluarganya di pinggir sungai di kathmandu, Senin, 27 April 2015. (Foto: Reuters/Dannis Siddiqui)

Kathmandu, Nepal, 10 Rajab 1436/29 April 2015 (MINA) – Sebuah cerita seorang suami yang menyelamatkan istri dan anaknya saat terjadi gempa dahsyat di Nepal, dipublikasikan oleh Al-Jazeera.

Seorang warga Nepal, Pawan Tandukar, menceritakan kepada Al-Jazeera pada Selasa (28/4) di posko dapur umum relawan di Taman Nandakishore, Kathmandu, tentang apa yang dialami oleh temannya ketika terjadi gempa Sabtu, 25 April.

Tandukar (50) menceritakan, ketika gempa terjadi, dia sedang tidur di rumah dan putrinya berlari ke kamarnya mengingatkan tentang gempa.

Keduanya selamat setelah mereka meringkuk di bawah kusen pintu.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Setelah gempa, Tandukar dan tetangganya berlari ke jalan untuk memeriksa satu sama lain. Dua rumah temannya hancur. Dia menemukan salah satu temannya, seorang musisi, berbaring di atas istrinya yang sedang hamil.

“Teman saya mencoba untuk menyelamatkan bayinya. Dia melindungi dengan seluruh tubuhnya sehingga dia (isterinya) terselamatkan,” kata Tandukar dengan air mata di matanya. Dia mengatakan, isteri dan anak temannya selamat, tetapi temannya meninggal karena tertimpa reruntuhan rumahnya. “Dia mengorbankan hidupnya untuk bayinya,” katanya.

Pasangan ini awalnya berencana pergi ke rumah sakit di saat wanita itu akan melahirkan, tetapi mereka memutuskan tidak pergi pada sore itu (25 April).

Sementara itu, di Taman Nandakishore, tenda darurat telah berdiri sejak Sabtu, perempuan dan anak-anak sebagian besar berkemah di luar sana.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Sebagian telah kehilangan rumahnya, sementara yang lainnya masih terlalu takut untuk pulang, karena banyak terjadi gempa susulan yang lebih kecil.

Orang-orang berbaring di atas alas terpal dengan selimut, meringkuk bersama keluarganya selama hujan sore itu. Orang-orang menggali parit kecil di sekitar tenda mereka. Beberapa orang membawa serta hewan peliharaannya. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Timur Tengah
Dunia Islam
Timur Tengah