Paris, 1 Dzulhijjah 1436/14 September 2015 (MINA) – Sementara media di seluruh dunia menaruh empati pada kematian bocah pengungsi Suriah Aylan Kurdi di pantai baru-baru ini, tabloid satir Charlie Hebdo mengolok-ngolok kematian balita tersebut dengan kartun bikinannya.
Tabloid Perancis itu sebelumnya pernah mendapat serangan-serangan karena kartun buatannya yang sering kontroversial, kini Charlie Hebdo kembali membuat olok-olokan kematian Aylan Kurdi yang menuai kontroversi, Morocco World News melaporkan.
Dengan berdalih kebebasan berekspresi, Charilie Hebdo membuat dua kartun baru mengenai Aylan Kurdi yang ditemukan tewas baru-baru di pantai Turki karena hendak menyeberang bersama pengungsi lainnya untuk mencari perlindungan.
Aylan Kurdi, bocah berusia 3 (tiga) tahun, pengungsi asal Suriah yang tewas dan terdampar di pantai Bodrum, Turki, Rabu (2/9) begitu mengguncang dunia. Bukan sekedar dunia, tetapi rasa dan jiwa kemanusiaan seluruhnya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Aylan, kakaknya dan teman-teman sebayanya menjadi korban perang bersenjata dari orang-orang yang lebih tua dari mereka, korban syahwat kekuasaan yang melupakan nasib warga tak berdosa. Di tengah para penguasa dunia yang tampak menutup mulut, mata dan telinga mereka untuk bisa menghentikan peperangan berdarah itu.
Fitur pertama dari kartunnya menggambarkan foto Aylan tertelungkup di pasir dekat papan yang isinya McDonald Happy Meal bertuliskan “Dua menu anak-anak untuk harga satu. ”
Kartun kedua berjudul “Bukti bahwa Eropa adalah Kristen.” Gambarnya menunjukkan seorang anak kecil tenggelam di perairan. Di sisi kiri, seorang pria, mirip Yesus, berdiri di atas air sambil mengatakan “Orang Kristen berjalan di atas water… anak-anak Muslim tenggelam.”
Charlie Hebdo menerima kritik keras dari media sosial karena kartun terbarunya tersebut.(T/R04/R02)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)