China dan India Akan Bahas Sengketa Perbatasan

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 31 detik yang lalu

31 detik yang lalu

0 Views

Beijing, MINA – Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan mengunjungi India dari Senin (18/8) hingga Rabu (20/8), untuk membahas sengketa perbatasan di Himalaya.

Ini merupakan pertemuan kedua sejak bentrokan mematikan antara pasukan India dan China di perbatasan pada 2020. TRT Global melaporkan.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengunjungi Beijing pada bulan Juli.

Hubungan antara kedua raksasa Asia ini mulai mencair sejak kesepakatan Oktober lalu mengenai patroli perbatasan Himalaya, meredakan kebuntuan selama lima tahun yang telah merugikan perdagangan, investasi, dan perjalanan udara.

Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada akhir bulan ini ketika ia dijadwalkan berkunjung ke China, kunjungan pertamanya dalam tujuh tahun, untuk menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai.

Para pejabat kementerian luar negeri di kedua belah pihak sebelumnya mengatakan bahwa India dan China sedang membahas kemungkinan melanjutkan perdagangan perbatasan lima tahun setelah dihentikan, karena tarif AS mengganggu tatanan perdagangan global.

Kedua kekuatan ekonomi utama itu telah lama bersaing untuk mendapatkan pengaruh strategis di seluruh Asia Selatan. Namun, terjebak dalam perdagangan global dan turbulensi geopolitik yang dipicu oleh rezim tarif Presiden AS Donald Trump, kedua negara telah bergerak untuk memperbaiki hubungan.

Pembukaan kembali penerbangan langsung dan penerbitan visa turis dipandang sebagai upaya untuk membangun kembali hubungan yang rusak setelah bentrokan mematikan antara pasukan di perbatasan pada tahun 2020.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan, kedua belah pihak telah “mencapai konsensus mengenai pertukaran dan kerja sama lintas batas, termasuk dimulainya kembali perdagangan perbatasan”.

Menteri Luar Negeri Muda New Delhi, Kirti Vardhan Singh, mengatakan kepada parlemen pekan lalu, India telah bekerja sama dengan pihak China untuk memfasilitasi dimulainya kembali perdagangan perbatasan. []

Mi’raj News Agency (MINA)