Beijing, MINA – China menekan warga Uyghur yang tinggal di luar negeri untuk memata-matai para aktivis hak asasi manusia dengan mengancam keluarga di kampung halaman.
Menurut laporan itu, China menekan warga Uyghur yang tinggal di luar negeri untuk memata-matai para aktivis hak asasi manusia, kata para peneliti kepada BBC.
Uyghur, sebuah kelompok minoritas etnis Muslim, telah menjadi sasaran penganiayaan yang meluas di wilayah asal mereka di Xinjiang, China.
Untuk menghindari penindasan ini, banyak orang Uighur mencari perlindungan di berbagai negara di dunia, demikian MEMO, Rabu (2/8).
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina
Dr. David Tobin dari Universitas Sheffield mengatakan, bahwa semua orang Uighur yang tinggal di luar China adalah korban represi transnasional.
“Penelitian menunjukkan jenis khusus ini mengontrol akses ke anggota keluarga di negara asal melalui panggilan video, sebagai imbalan atas kepatuhan di luar negeri umumnya digunakan oleh polisi China,” klaim laporan tersebut. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump