Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cina akan Buka Kembali Kedutaannya di Damaskus Awal 2026

sri astuti Editor : Arif R - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Ashhad Salibi, Wakil Direktur Departemen Rusia dan Eropa Timur di Kementerian Luar Negeri Suriah. (Foto: Anadolu)

Beijing, MINA – Cina akan membuka kembali kedutaannya di ibu kota Suriah pada awal 2026 dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di negara tersebut.

Delegasi Suriah yang dipimpin Menteri Luar Negeri Asaad al-Shaibani melakukan kunjungan resmi ke Beijing pada 17 November untuk bertemu dengan mitranya dari Tiongkok, Wang Yi. Anadolu melaporkan.

Ashhad Salibi, Wakil Direktur Departemen Rusia dan Eropa Timur di Kementerian Luar Negeri Suriah, mengatakan kunjungan delegasi baru-baru ini ke Tiongkok menandai “awal dari fase baru” dalam kebijakan luar negeri Damaskus.

“Perundingan kami di Tiongkok menandakan periode yang menjanjikan, terutama dalam hal revitalisasi perdagangan dan pengaktifan kembali misi diplomatik,” ujarnya.

Baca Juga: Afghanistan Incar Kemitraan dengan India Saat Pakistan Tutup Koridor Perdagangan

Salibi mencatat bahwa, seperti Rusia, Beijing telah mengambil langkah konkret untuk memulihkan hubungan.

“Ketika rezim (Ba’ath) runtuh pada 8 Desember dan kami memasuki Damaskus, Tiongkok menutup pintunya dan memindahkan kedutaannya ke Lebanon. Sejak itu, hubungan belum kembali ke tingkat sebelumnya,” tambahnya.

Ia mengatakan persiapan administratif dan logistik sedang berlangsung, dan misi tersebut diperkirakan akan siap pada awal tahun depan.

Ia menambahkan para pebisnis dan pelajar Suriah telah lama kesulitan mendapatkan visa Tiongkok, sehingga Damaskus mendesak Beijing untuk mempercepat proses pembukaan kembali.

Baca Juga: Trump akan Tetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris

Ia menegaskan bahwa Suriah mengupayakan diplomasi yang seimbang dan efektif, membangun hubungan yang kuat, solid, dan strategis dengan semua negara.

Ia melanjutkan dengan mengatakan diplomasi yang seimbang seperti itu diperlukan untuk pemulihan ekonomi dan stabilitas keamanan, menambahkan bahwa kunjungan tersebut telah merevitalisasi hubungan Suriah dengan Timur dalam konteks ini.

“Menteri Luar Negeri Tiongkok menjanjikan bantuan sebesar 380 juta yuan kepada rakyat Suriah dan mengeluarkan instruksi yang jelas untuk membuka kembali kedutaan,” kata Salibi.

Ia menyebut investasi Tiongkok di Suriah sebagai salah satu “berkas paling penting,” terutama dalam hal rekonstruksi dan reintegrasi ke dalam sistem internasional. Tiongkok telah menyatakan minatnya di bidang pertanian, energi, transportasi, infrastruktur, dan teknologi, tambahnya.

Baca Juga: AS Cabut Visa Mantan Menteri Afrika Selatan yang Laporkan Israel ke ICJ

Salibi menekankan kapasitas konstruksi yang cepat dan keunggulan biaya perusahaan-perusahaan Tiongkok akan mendorong persaingan yang signifikan di pasar Suriah dan mempercepat proyek-proyek rekonstruksi.

Ia menambahkan bahwa Suriah sangat bergantung pada teknologi canggih dan daya saing global Beijing, sehingga membutuhkan perjanjian dan pengaturan baru. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Beirut Diserang, Presiden Lebanon Tuduh Israel Abaikan Seruan Internasional

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Dunia Islam
Internasional