Port Moresby, MINA – Presiden Cina Xi Jinping telah memperingatkan bahwa proteksionisme ekonomi membayangi pertumbuhan global dan mendesak negara-negara di dunia untuk menggalakkan kebijakan perdagangan bebas.
“Orang yang memilih untuk menutup pintunya hanya akan memisahkan diri dari dunia dan kehilangan arahnya,” kata Xi pada pertemuan puncak eksekutif Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), di ibukota Papua New Guinea, Sabtu (17/11).
Xi mendesak dunia untuk “mengatakan tidak terhadap proteksionisme dan unilateralisme”, sembari memperingatkan bahwa itu adalah “pendekatan berpandangan pendek” yang “ditakdirkan gagal”. Al-Jazeera malaporkan.
Berbicara setelah Xi, Wakil Presiden AS Mike Pence mewakili Presiden Trump yang tidak hadir, mengatakan pada KTT bahwa Washington tidak akan mengubah pendekatannya sampai Beijing mengubah kebijakan perdagangannya sendiri.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Dia juga memperingatkan bahwa AS dapat menggandakan tarif yang sudah dikenakan pada barang-barang Cina.
“Kami telah mengambil tindakan tegas untuk mengatasi ketidakseimbangan kami dengan Cina,” katanya. “Kami mengenakan tarif $ 250bn untuk barang-barang Cina, dan kami bisa lebih dari dua kali lipat jumlah itu.”
“AS tidak akan mengubah arah sampai Cina mengubah arahnya,” ujarnya.
Kedua negara telah terlibat dalam perang dagang yang meningkat tahun ini, mengenakan tarif atas barang bernilai ratusan miliar dolar, dan mengatakan bahwa tarif dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Para ahli telah memperingatkan bahwa perang perdagangan serius dapat membahayakan ekonomi global.
KTT APEC di Papua New Guinea yang dihadiri para pemimpin dari 21 negara di seluruh wilayah, telah berkembang menjadi pergumulan untuk pengaruh antara China dan AS. Banyak Kepala Pemerintahan tidak hadir termasuk Presiden AS Donald Trump.
Pertemuan Sabtu adalah pendahulu pertemuan para pemimpin resmi, yang akan berlangsung pada hari Ahad (18/11). (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki