Beijing, MINA – Pihak berwenang Cina mendesak Pemerintah Amerika Serikat menindak tegas pria pencuri jempol patung prajurit terakota kuno yang dipamerkan di sebuah museum di Philadelphia, Pennsylvania.
Cina menyerukan hukuman berat bagi pria Amerika tersebut dan meminta kompensasi atas kerusakan yang terjadi pada peninggalan bersejarah itu senilai US $ 4,5 juta, demikian South China Morning Post melaporkan.
Michael Rohana (24) didakwa awal bulan ini karena mencuri jempol kiri patung berusia 2.000 tahun itu dari Institut Franklin di Philadelphia tanggal 21 Desember.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sementara pihak museum AS telah meminta maaf atas insiden tersebut.
Pejabat dari Pusat Promosi Warisan Budaya Shaanxi yang mengatur peminjaman 10 patung terakota, mengecam tindakan tersebut dan mengatakan bahwa seharusnya Rohana diberi hukuman berat, Beijing Youth Daily melaporkan.
“Prajurit terakota adalah harta nasional negara kami,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut. “Nilai historis dan artistiknya tidak mungkin dinilai … kami mengekspresikan kemarahan dan penghukuman yang kuat terhadap pencurian ini dan penghancuran warisan kami.”
Ke-10 patung yang dipamerkan di Philadelphia sejak September, merupakan bagian dari tentara tanah liat yang terdiri dari sekitar 8.000 tentara, penjelajah dan kuda yang ditemukan di Xian, ibu kota provinsi Shaanxi, Cina barat laut.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Patung-patung itu ditemukan di makam Kaisar Qin Shihuang pertama Cina dan dirancang untuk menemaninya ke alam baka. Patung-patung tersebut berasal dari tahun 210-209 sebelum masehi dan, menurut angka dari FBI, masing-masing bernilai US$ 4,5 juta. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan