Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cina Keluarkan Peringatan Nasional Waspada Gelombang Panas

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 38 detik yang lalu

38 detik yang lalu

0 Views

Gelombang panas capai 50 derajat Celsius. (Foto: EPA)

Beijing, MINA Pemerintah Tiongkok pada Rabu (23/7) mengeluarkan peringatan nasional terkait potensi gangguan pasokan listrik menyusul gelombang panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah negara tersebut. Suhu tinggi yang terus mencetak rekor baru juga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kesehatan masyarakat, terutama kalangan lanjut usia.

Administrasi Meteorologi Tiongkok menyatakan bahwa lonjakan suhu telah mendorong permintaan listrik ke angka lebih dari 1,5 miliar kilowatt pekan lalu, menjadikannya rekor tertinggi sepanjang sejarah penggunaan energi di negara itu. Pencapaian ini merupakan rekor ketiga yang tercatat hanya dalam bulan Juli.

“Cuaca ekstrem dengan suhu tinggi akan berdampak signifikan terhadap produksi dan distribusi listrik,” ujar Chen Hui dari Administrasi Meteorologi Tiongkok seperti dikutip AsiaOne.

Ia menambahkan bahwa pembangkit listrik tenaga air dan tenaga surya mengalami penurunan efisiensi akibat suhu ekstrem yang terus berlangsung.

Baca Juga: Parlemen Rusia Sahkan Aturan Baru, Akses Konten “Ekstremis” Bisa Didenda

Otoritas energi menyatakan kesiapan untuk mengirim peringatan kepada penyedia listrik jika diperlukan tindakan darurat, seperti pengalihan pasokan lintas wilayah atau pembagian beban, guna mencegah pemadaman massal.

Jia Xiaolong, Wakil Direktur Pusat Iklim Nasional, mengungkapkan bahwa sejak pertengahan Maret, jumlah hari dengan suhu mencapai 35°C atau lebih telah mencatat angka tertinggi dalam sejarah pengamatan iklim Tiongkok.

Sejumlah provinsi seperti Henan, Hubei, Shandong, Sichuan, Shaanxi, dan Xinjiang mengalami suhu sangat tinggi selama berbulan-bulan terakhir. Rata-rata suhu nasional pada Juli ini tercatat sebagai yang tertinggi kedua sepanjang masa, menandai tren pemanasan yang semakin nyata di kawasan Asia Timur.

Pemerintah pusat dan daerah mengimbau warga, khususnya kalangan lansia, untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari paparan langsung cuaca ekstrem, kecuali dalam kondisi mendesak. Para pekerja luar ruangan juga diminta membatasi aktivitas mereka, terutama saat hari-hari yang dikenal sebagai “hari sauna” ketika suhu dan kelembaban sangat tinggi.

Baca Juga: Rakyat Prancis Gelar Aksi Protes Kecam Blokade dan Serangan Brutal Zionis di Gaza

Sementara itu, sejumlah rumah sakit di wilayah panas mengalami peningkatan jumlah pasien yang mengalami dehidrasi, kelelahan akibat panas, dan komplikasi penyakit kronis yang diperparah oleh cuaca ekstrem.

Tiongkok merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi energi terbesar di dunia, dan cuaca ekstrem yang berulang kini menambah beban terhadap infrastruktur listrik nasional yang sebelumnya telah diuji oleh peningkatan permintaan selama musim dingin dan pandemi COVID-19.

Para ahli mengingatkan bahwa perubahan iklim global telah meningkatkan frekuensi dan intensitas gelombang panas, dan tanpa upaya mitigasi yang serius, kondisi serupa akan semakin sering terjadi dan mengancam ketahanan energi serta kesehatan publik. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Obama Bantah Tuduhan Kudeta, Sebut sebagai Pengalihan Isu

Rekomendasi untuk Anda