Cina Sebut Krisis Rohingya Perselisihan Dua Tetangga

Dhaka, MINA – Duta Besar untuk Li Jiming mengatakan, krisis Rohingya merupakan “perselisihan antara dua tetangga” dan itu harus diselesaikan secara bilateral.

“Kami hanya mencoba membujuk seluruh komunitas internasional, penyelesaian hanya melalui dialog, negosiasi dan diskusi bilateral, karena itu adalah perselisihan antara dua tetangga,” katanya di Dhaka, Senin (17/2).

Jiming berbicara di hadapan anggota Asosiasi Koresponden Diplomatik Bangladesh di Dhaka. News Next melaporkan.

Dia mengatakan, negaranya berusaha menyelesaikan krisis melalui negosiasi tripartit. Ia juga menyebutkan, baik Bangladesh dan bersahabat dengannya.

“Kami adalah teman dari Bangladesh dan Myanmar. Sebagai teman kami berusaha membantu untuk menyelesaikan krisis. Dua tetangga berselisih, sebagai teman Anda mungkin mencoba untuk menghentikannya, mencoba untuk menenangkan mereka,” lanjutnya.

Bangladesh telah menjadi tuan rumah di wilayah kemanusiaan lebih dari 1 juta Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di negara bagian Rakhine utara Myanmar selama bertahun-tahun.

Dari mereka, hampir 750.000 melintasi perbatasan setelah militer Myanmar melancarkan penumpasan terhadap kelompok etnis minoritas pada Agustus 2017. (T/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.