Gaza, MINA – Citra satelit yang diambil antara 24 Oktober dan 12 November tahun ini, mengungkap penghancuran bangunan dan pembukaan lahan secara besar-besaran, bersamaan dengan kebakaran vegetasi di Gaza Utara.
Citra tersebut menunjukkan penghancuran sistematis di kamp pengungsi Jabalia, tempat pasukan pendudukan Israel menghancurkan pasar Jabalia dan blok pemukiman di lingkungan Qassasib, bersamaan dengan kehadiran banyak kendaraan militer di area tersebut. Palinfo melaporkan, Selasa (18/11).
Citra tersebut juga mengungkap pembukaan lahan dan penghancuran bangunan di bagian timur kamp, serta penghancuran yang meluas di area proyek Beit Lahiya, disertai dengan kehadiran militer yang signifikan.
Pasukan pendudukan Israel memberlakukan blokade yang mencekik di Gaza Utara, menargetkan siapa pun yang mencoba membawa air atau mengoperasikan sumur di wilayah tersebut di tengah kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang parah. Blokade tersebut juga mencegah truk bantuan kemanusiaan dan air minum mencapai Gaza Utara, memperburuk penderitaan penduduknya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida di Jalur Gaza
Puluhan jenazah masih berserakan di rumah-rumah dan jalan-jalan, terutama di kamp Jabalia, tanpa seorang pun yang dapat menyelamatkan mereka karena kondisi yang sangat buruk. Orang-orang yang terluka masih terjebak di rumah mereka, tidak dapat mencapai rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Pasukan Israel telah memutus Gaza Utara dari kota Gaza menggunakan kendaraan militer, didukung oleh perlindungan pesawat tanpa awak, sehingga meningkatkan penderitaan penduduk dan menghalangi bantuan kemanusiaan apa pun.
Pada tanggal 5 Oktober, tentara Israel melancarkan invasi darat di Gaza Utara, dengan alasan untuk “mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatan di daerah tersebut.” Namun, data di lapangan dan kesaksian dari para penyintas menunjukkan tentara tersebut secara efektif menduduki kembali Gaza Utara dan mengubahnya menjadi zona penyangga setelah secara paksa menggusur penduduknya, di bawah pemboman mematikan yang terus-menerus dan blokade ketat yang mencegah masuknya makanan, air, dan obat-obatan.
Dengan dukungan AS, pendudukan Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 147.000 korban Palestina, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 10.000 orang hilang. Hal ini telah menyebabkan kehancuran dan kelaparan besar-besaran, yang merenggut nyawa puluhan anak-anak dan orang tua, menandai salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia. []
Baca Juga: Reporters Without Borders Kecam Tuduhan Jurnalis Gaza ‘Teroris’
Mi’raj News Agency (MINA)