Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Corona di AS Semakin Parah Capai 6,43 Juta Kasus

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 12 September 2020 - 18:32 WIB

Sabtu, 12 September 2020 - 18:32 WIB

3 Views

Washington, MINA – Jumlah penyebaran virus Corona di Amerika Serikat semakin parah, dengan jumlah kasus mencapai 6,43 juta orang.

“Hari yang suram bagi orang Amerika Serikat, jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 terus menanjak,” laporan Dr. Anthony Stephen Fauci, anggota utama Gugus Tugas Coronavirus Gedung Putih. Market Watch melaporkan, Jumat (11/9).

Ia mengungkapkan rasa frustrasi atas “kurangnya kesuksesan” yang dialami AS dalam menahan wabah saat pandemi mencapai waktu enam bulan berjalan, ujar imunolog AS yang telah menjabat sebagai direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) sejak 1984.

Korban kasus AS naik menjadi 6,43 juta per Jumat (11/9), dan setidaknya 191.800 orang telah meninggal, menurut data yang disediakan oleh New York Times.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Itu terjadi setelah 37.786 kasus baru dilaporkan pada hari Kamis, di atas rata-rata harian 35.629 selama sepekan terakhir, dan jumlah kematian meningkat setidaknya 915.

“Jangan pernah meremehkan potensi pandemi,” kata Fauci. “Dan jangan coba-coba melihat sisi cerahnya.”

Sebelumnya, Fauci mengatakan pada webinar Harvard Medical School pada Kamis, bahwa setiap hari dia mencatat data Covid-19, dan dia menjadi “lebih tertekan karena kasus harian tidak pernah menurun ke baseline yang dia inginkan.”

Dia menekankan, merupakan “dasar yang sangat tidak dapat diterima” ketika mempertimbangkan pembukaan kembali ekonomi.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Ketika dia menyajikan data yang menunjukkan alasan untuk baseline yang tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain, kemungkinan besar karena AS tidak menutup negara lain. Dia sendiri “mendapat sedikit tekanan dari orang-orang di pemerintahan.”

Komentarnya muncul ketika Presiden Donald Trump menghadapi reaksi balik atas wawancaranya dengan Washington Post. Saat itu Trump mengatakan dia tahu tentang bahaya virus corona, tetapi mengecilkannya, dengan alasan agar tidak menimbulkan kepanikan. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Amerika
Indonesia
Indonesia
Breaking News
Breaking News