Corona di AS Semakin Parah Capai 6,43 Juta Kasus

Washington, MINA – Jumlah penyebaran di Amerika Serikat semakin parah, dengan jumlah kasus mencapai 6,43 juta orang.

“Hari yang suram bagi orang Amerika Serikat, jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 terus menanjak,” laporan Dr. Anthony Stephen Fauci, anggota utama Gugus Tugas Coronavirus Gedung Putih. Market Watch melaporkan, Jumat (11/9).

Ia mengungkapkan rasa frustrasi atas “kurangnya kesuksesan” yang dialami AS dalam menahan wabah saat pandemi mencapai waktu enam bulan berjalan, ujar imunolog AS yang telah menjabat sebagai direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) sejak 1984.

Korban kasus AS naik menjadi 6,43 juta per Jumat (11/9), dan setidaknya 191.800 orang telah meninggal, menurut data yang disediakan oleh New York Times.

Itu terjadi setelah 37.786 kasus baru dilaporkan pada hari Kamis, di atas rata-rata harian 35.629 selama sepekan terakhir, dan jumlah kematian meningkat setidaknya 915.

“Jangan pernah meremehkan potensi pandemi,” kata Fauci. “Dan jangan coba-coba melihat sisi cerahnya.”

Sebelumnya, Fauci mengatakan pada webinar Harvard Medical School pada Kamis, bahwa setiap hari dia mencatat data Covid-19, dan dia menjadi “lebih tertekan karena kasus harian tidak pernah menurun ke baseline yang dia inginkan.”

Dia menekankan, merupakan “dasar yang sangat tidak dapat diterima” ketika mempertimbangkan pembukaan kembali ekonomi.

Ketika dia menyajikan data yang menunjukkan alasan untuk baseline yang tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain, kemungkinan besar karena AS tidak menutup negara lain. Dia sendiri “mendapat sedikit tekanan dari orang-orang di pemerintahan.”

Komentarnya muncul ketika Presiden Donald Trump menghadapi reaksi balik atas wawancaranya dengan Washington Post. Saat itu Trump mengatakan dia tahu tentang bahaya virus corona, tetapi mengecilkannya, dengan alasan agar tidak menimbulkan kepanikan. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.