North Carolina, MINA – Craig Stephen Hicks (50), pria dari North Carolina telah mengaku bersalah atas pembunuhan tiga mahasiswa Muslim pada 2015.
Hicks mengajukan pembelaan atas tiga dakwaan pembunuhan tingkat pertama di ruang sidang Durham yang dipenuhi dengan puluhan keluarga dan teman para korban pada Rabu (12/6), demikian Al Jazeera melaporkan.
Lebih dari empat tahun lalu dia menembak tetangganya, Deah Barakat, Yusor Abu- Salha dan Razan Abu-Salha hingga meninggal di apartemen mereka.
“Saya ingin mengaku bersalah sejak hari pertama,” kata Hicks kepada Hakim Pengadilan Tinggi Orlando Hudson.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Perkembangan terjadi dua bulan setelah pengacara distrik yang baru membatalkan rencana untuk menuntut hukuman mati dengan harapan bisa menyelesaikan kasus yang menurutnya terlalu lama mendekam.
Polisi mengatakan, Hicks mengklaim konfrontasi itu berasal dari persaingan untuk tempat parkir di kompleks kondominium tempat mereka semua tinggal.
Keluarga para korban mengatakan, mereka yakin Hicks bertindak dengan kebencian anti-Muslim.
Ayah salah satu korban, psikiater Mohammad Abu-Salha, memberikan kesaksian di depan sidang kongres tentang kejahatan rasial pada bulan April, Hicks telah menyatakan komentar penuh kebencian tentang anak-anak perempuannya yang mengenakan jilbab.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Polisi mengatakan bahwa pada bulan Februari 2015, Hicks masuk ke sebuah kondominium di Chapel Hill yang dimiliki oleh Barakat dan secara fatal menembak ketiga korban.
Pada saat kejadian, Dean Barakat (23) adalah mahasiswa tahun kedua di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Carolina Utara (UNC) setelah lulus dari NC State.
Yusor Abu-Salha, istri Barakat yang berusia 21 tahun, juga lulusan NC State dan telah diterima di sekolah kedokteran gigi UNC.
Razan Abu-Salha, saudara perempuan Yusor yang berusia 19 tahun, unggul sebagai mahasiswa arsitektur sarjana di NC State.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Ketiga korban semuanya aktif dalam lembaga amal. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza