Havana, 19 Shafar 1437/2 Desember 2015 (MINA) – Pemerintah Kuba mengumumkan negara itu memberlakukan kembali persyaratan izin perjalanan pada para dokter, dalam upaya membendung gelombang pasang dokter pindah ke Amerika Serikat.
Dokter Kuba perlu mendapatkan izin dari Departemen Kesehatan bila ingin meninggalkan negara itu – pembalikan penting kebijakan 2013 tentang perjalanan tak terbatas bagi warga, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip SPA melaporkan.
Kuba mengatakan program pembebasan bersyarat pemerintah AS untuk profesional medis 2006, yang memungkinkan para profesional kesehatan Kuba bekerja di negara ketiga untuk membelot ke Amerika Serikat, diciptakan dengan tujuan “merusak merusak program kerjasama medis internasional negara kita, dan merampas Kuba dan negara-negara penerima sumber daya yang sangat penting dan dibutuhkan manusia ini,” kata pemerintah Kuba dalam sebuah pernyataan.
Pembatasan perjalanan akan dimulai Senin. Pemerintah Kuba mengatakan sedikitnya 500.000 dari sekitar 5 juta pekerja di Kuba adalah adalah profesional medis.
Baca Juga: Belize Bergabung dengan Afsel di ICJ Dalam Kasus Genosida Israel di Gaza
Kebijakan baru diumumkan setelah berakhirnya pertemuan Senin antara AS dan perunding Kuba di Washington untuk mengatasi krisis dalam migrasi Kuba, yang telah mencapai tingkat tertinggi dalam setidaknya dua dekade.
Banyak dokter Kuba menyebutkan gaji rendah, kondisi kerja yang buruk dan kemungkinan memperoleh pekerjaan dengan gaji yang baik di negara lain sebagai alasan utama mereka untuk beremigrasi.
Pemerintah Kuba menuding kebijakan AS tentang pemberian residensi otomatis secara legal untuk imigran Kuba, dengan manfaat jalur cepat khusus untuk dokter yang meninggalkan misi medis pemerintah untuk bertugas di luar negeri sebagai penyebab semua ini.
Pengumuman pemerintah menyebutkan anestesiologi, bedah saraf, kebidanan dan ginekologi serta perawatan neonatal sebagai spesialisasi yang terkena dampak terburuk dari emigrasi para dokter dalam beberapa tahun terakhir. (T/R07/R01)
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)