Cucu Nelson Mandela: Israel Tidak Lagi Diterima di Afsel

Cape Town, MINA – Cucu Nelson Mandela, Mandla Mandela, mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah Afrika Selatan dengan mengatakan bahwa kedutaan besar Israel tidak bisa lagi diterima di Afsel.

“Kita tidak bisa berdiam diri sementara kita menyaksikan saudara dan saudari kita dibunuh oleh negara Zionis Israel,” ujarnya di depan ribuan peserta aksi demonstrasi di gerbang parlemen di Cape Town, Jumat (13/10).

Anggota parlemen ANC meminta Menteri Hubungan Internasional negara tersebut untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada Presiden Cyril Ramaphosa bahwa “kedutaan besar Israel yang bersifat apartheid tidak lagi diterima di Afrika Selatan”. Palestine Chronicle melaporkan.

Ia juga meminta Menteri Perhubungan membatalkan hak maskapai nasional Israel, El Al, untuk terbang ke negara tersebut.

Baca Juga:  Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Tewas, 71 Terluka

Ia menyerukan dukungan untuk perlawanan Palestina dalam meruntuhkan negara apartheid.

Presiden Cyril Ramaphosa harus menindaklanjuti pidatonya yang dia sampaikan di Majelis Umum PBB pada bulan September lalu, ujarnya.

Ramaphosa mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa “selama tanah Palestina masih diduduki, selama hak-hak mereka diabaikan dan martabat mereka diingkari, perdamaian akan tetap sulit dicapai.”

Mandla Mandela dalam orasinya mengingatkan, warga Afrika Selatan berjuang sendiri demi pembebasan, demikian pula warga Palestina punya hak untuk melawan.

“Kami menyerukan kepada setiap warga Palestina, di rumah Anda, di jalanan Anda, di desa Anda, Anda harus melawan rezim pendudukan,” serunya.

“Palestina akan merdeka karena perjuangan Anda adalah perjuangan yang adil,” lanjutnya meyakinkan.

Baca Juga:  Norwegia: Kami Wajib Tangkap Netanyahu Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa warga Palestina “mengandalkan kita masing-masing untuk berdiri dan diperhitungkan, seperti ketika mereka berdiri berdampingan dengan kita saat kita berjuang untuk membebaskan negara kita.” (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)