DAGING HALAL BANTU CEGAH PENYAKIT MENULAR

Arab Saudi, 16 Ramadhan 1434/24 Juli 2013 (MINA) – Penelitian telah menunjukan bahwa penyembelihan secara halal dapat melindungi konsumen dari berbagai macam penyakit menular.

Menjelang konferensi halal utama di Sharjah, Uni Emirat Arab (UAE), para ahli berpendapat bahwa penyembelihan hewan dengan cara halal merupakan salah satu peran besar dalam mencegah penyakit menular.

“Proses penyembelihan secara halal mempunyai arti penting bagi kesehatan manusia dan kualitas daging itu sendiri, penyembelihan halal itu dengan pemotongan urat jugulum (urat nadi leher hewan), tenggorokan, dan kerongkongan, yang memudahkan pengeringan darah dari hewan dan dengan demikian dapat mencegah pertumbuhan dan multiplikasi mikroorganisme yang berbahaya,” kata Dr Ibrahim Hussein Ahmed Abd El Rahim, seorang profesor bidang penyakit menular dari Universitas Ummul Quro, Mekah Al-Mukarammah, Arab Saudi.

Dia mengungkapkan, pemotongan leher dalam penyembelihan sesuai syariat Islam sangat penting untuk mengeluarkan darah yang mengalir dari bangkai. Darah merupakan media khas bagi perkembangbiakan berbagai jenis mikroba. sehingga pemotongan secara halal sangat penting untuk melindungi konsumen dari penyakit menular.

Baru-baru ini, pendapatan pada daging halal meningkat sebesar 600 miliar dolar AS. Hal itu terjadi diakibatkan oleh penyembelihannya yang mengutamakan keilmuan dan kemudian pengolahannya juga higienis, Muslim Village melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).

Ibrahim Hussein akan menghadiri Kongres Halal Timur Tengah yang akan diadakan di Expo Centre Sharjah mulai 16-18 Desember 2013 mendatang. Acara tersebut akan diselenggarakan oleh Pameran Halal Timur Tengah Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Kedua dibawah pimpinan Anggota Dewan Tertinggi dan Pengusaha Sharjah, Dr Sheikh Sultan Bin Mohammed Al-Qassimi.

Secara global, pasar halal tersebar luas mulai dari makanan hingga keuangan dan pariwisata senilai tiga triliun dolar, dan menurut perkiraan terbaru, produk halal memiliki peluang memasuki pasar sekitar dua milyar konsumen di seluruh dunia yang tumbuh lebih dari 20 persen per tahun.

Menyadari pentingnya produk halal maka acara itu akan diselenggarakan selama tiga hari membahas khusus mengenai halalnya sebuah produk. Dalam kongres tersebut hadir sebagai pembicara antara lain Shawky Ibrahim Abdel Karim Allam, Syeikh Al-Azhar, dan Mufti Besar Mesir.

Dalam perencaan kongres tersebut akan mengangkat diskusi tentang tehnik pemotongan, tasmiah serta makanan ternak.

Sementara itu akan hadir dalam panel diskusi tersebut Mufti Taqi Usmani dari Pakistan, Mufti Mustafa Ceric dari Bosnia, Mufti Syeikh Ravil Gainutdin dari Rusia , Mr A Nabil Molla sekretaris Jenderal Lembaga Standarisasi Halal Dunia GCC dan Dr Mohammad Abdulqahir Qamar dari Akademi Fiqih Islam, Arab Saudi.

Selain itu akan hadir perwakilan dari Lembaga Standarisasi dan Metrologi dari negara-negara Islam, seperti; Otoritas Sertifikasi dan Metrologi Emirat-UEA, Majelis Akreditasi Nasional-Pakistan, Lembaga Sertifikasi Halal JAKIM-Malaysia, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Pusat Ilmu Halal, Thailand.

Menurut pakar ternak Australia, ekspor daging Australia ke Timur Tengah pada Mei tahun ini mencapai 16.492 ton, 46 persen meningkat dari tahun ke tahun. Angka tersebut tumbuh tujuh persen dari April 2013.

Selain daging halal, topic lain yang akan dibahas dalam kongres tersebut adalah penekanan tumbuhnya perdagangan kosmetik, farmasi, dan pariwisata yang halal; manfaat dari sertifikasi halal; serta perbankan syariah dan takaful. (T/P013/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)