DAI BANDUNG AJAK PEMUDA UBAH MALAM TAHUN BARU JADI “MALAM TAHAJUD”

Ilustrasi pesta malam tahun baru. (Foto: dok. nuridazuhayanti.blogspot.co.id)
Ilustrasi malam . (Foto: dok. nuridazuhayanti.blogspot.co.id)

Jakarta, 7 Rabi’ul Awwal 1437/18 Desember 2015 (MINA) – Dai muda asal Bandung mengajak dan mengimbau para Muslim mengubah malam tahun baru nanti menjadi “”.

Kurang dari setengah bulan menuju pergantian tahun, Erick Yusuf melalui pesannya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) pada Jumat (18/12) di Jakarta, mengajak masyarkat Muslim mengisi malam tahun 2016 dengan renungan, zikir dan doa.

“Ayo kita ubah, acara perayaan tahun baru menjadi perenungan, zikir dan doa. Jadikan malam itu malam Tahajud Nasional, malam Zikir Nasional, difasilitasi oleh pemerintah dan swasta. Dan semoga dengan seperti ini, tidak ada lagi bentuk-bentuk kemasan perayaan tahun baru yang sia-sia. Insya Allah,” ujarnya.

Sudah membudaya di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia, pergantian tahun masehi seringkali diintepretasikan dengan acara “pesta” tahun baru.

“Ini yang membuat seluruh industri hiburan berlomba-lomba membuat paket-paket acara tahun baru dengan berbagai jenis kemasan,” kata dai pemimpin Lembaga Dakwah Kreatif itu.

Menurutnya, jika tidak paham, bukan hanya anak-anak muda yang tidak paham, tetapi juga kaum dewasa dan keluarga, seringkali justru ikut didalam esensi pestanya.

“Padahal sesungguhnya tahun baru, bulan baru, hari baru, seharusnya kita lewati dengan muhasabah dengan mengevaluasi terhadap pencapaian yang telah kita lakukan. Apakah hari/bulan/tahun ini sudah/akan menjadi lebih baik dari tahun yang lalu dan bagaimana menjadikan tahun yang akan datang lebih baik dari tahun ini,” kata Erick.

Erick memaparkan, dari dahulu para dai sudah berdakwah dengan menghimbau agar umat Islam tidak ikut-ikutan merayakan tahun baru atau tasyabuh (melakukan hal yang serupa), tapi himbauan atau larangan tersebut tidak di Indahkan oleh sebagainya besar masyarakat Indonesia yang nota bene Muslim.

Karana itu, katanya lagi, para aktivis dakwah mulai membuat acara-acara alternatif untuk siar dengan membuat paket acara zikir atau muhasabah tahun baru yang tidak sama dengan pesta-pesta yang menyediakan minum khamr, tiup terompet dan sebagainya, tapi dikemas dengan renungan, zikir serta doa bersama.

“Ternyata ini bukan hanya sebagai alternatif, tetapi lebih jauh sebagai solusi. Dan dari tahun ke tahun, alhamdulillah peserta acara-acara tersebut semakin banyak,” tambahnya. (L/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.