Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dai Pesantren: Ubah Peradaban dengan Al-Quran

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 25 Juni 2017 - 11:27 WIB

Ahad, 25 Juni 2017 - 11:27 WIB

3411 Views

(Dok Mirajnews)

Dok Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung

Jakarta, 1 Syawwal 1438/25 Juni 2017 (MINA) – Dai Pesantren Al-Fatah Ali Farkhan Tsani mengatakan dalam Khutbah Idul Fitri pada ahad (25/6/2017) bahwa perubahan peradaban dunia ke arah lebih baik harus dilakukan dengan dasar Al-Quran.

“Al-Quran merupakan pedoman hidup, rahmat Allah, tanda kasih sayang Allah bagi umat manusia, yang memang diperlukan dalam pembangunan bangsa dan dunia,” ujarnya di hadapan jemaah Masjid Darur Rahmah Kalimanggis, Bekasi.

Kalau pada bulan Ramadhan, umat Islam berbondong-bondong bertadarus Al-Quran. Maka selanjutnya, hal itu agar perus diteruskan pada bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya.

“Mari jadikan rumah kita penuh dengan bacaan Al-Quran, kita jadikan masyarakat sekitar kita warga yang cinta dengan Al-Quran, dan kita berkahi negeri ini dengan nilai-nilai Al-Quran,” ujar Ali Farkhan, yang juga Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Ia menambahkan, begitulah hubungan erat antara bulan Puasa Ramadhan dengan Al-Quran, ujarnya, mengutip Surat Al-Baqarah ayat 185.

Karena itu, ia menyarankan agar di rumah-rumah, di masjid-masjid, di sekolah-sekolah diisi dengan program Al-Quran.

Dengan Al-Quran itu pula, umat Islam dapat memperteguh persatuan, kesatuan, dan persaudaraan. Dan dengan Al-Quran pula dicapai puncak kejayaan Islam.

Agama Kasih Sayang

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Ali Farkhan Tsani, yang juga alumni Muassasah Al-Quds Shan’a, Yaman, pada bagian lain dalam Khutbah Idul Fitri menyebutkan, bahwa ajaran Islam adalah agama yang membawa ajaran dan nilai-nilai kasih sayang, perdamaian, dan keadilan.

Bahkan terhadap mereka yang di luar agama Islam pun, yang tidak memusuhi Islam dan Muslimin pun, tetap menjalin toleransi, seperti tersebut di dalam Surat Al-Anbiya ayat 107, ia menyebutkan.

“Namun, manakala Islam dihinakan, Al-Quran dinistakan, Nabi dilecehkan, maka kalimat jihadlah, jawabannya. Jihad dengan lisan, harta dan perbuatan,” tegasnya.

Termasuk bagian dari jihad di jalan Allah adalah membebaskan sesama umat di Palestina yang masih terjajah Zionis Israel. Juga membela mereka yang memerlukan pertolongan, mereka yang tertawan, mereka yang di pengungsian, dan mereka yang terzalimi.

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad fie sabilillah, melainkan Allah timpakan kefakiran terhadap mereka,” imbuhnya, menyebutkan hadits Nabi Muhammad. (L/RS2/RI-1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
Tausiyah
Tausiyah