Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalang Serangan Universitas Garissa tewas di Somalia

Rudi Hendrik - Kamis, 2 Juni 2016 - 10:52 WIB

Kamis, 2 Juni 2016 - 10:52 WIB

393 Views

(Foto: AP)

Jubaland, 25 Sya’ban 1437/2 Juni 2016 (MINA) – Seorang komandan yang diyakini telah mendalangi serangan mematikan di Universitas Garissa Kenya, telah tewas dalam serangan oleh pasukan khusus di Somalia Selatan.

Pejabat pasukan keamanan lokal di kota pesisir Kismayo, Somalia, mengumumkan pada Rabu (1/6) bahwa Mohamed Mohamud Ali, terduga arsitek seerangan di Garissa, telah tewas pada Selasa malam.

“Enam belas orang bersenjata, empat komandan senior termasuk Mohamed Mohamud Ali, yang dikenal sebagai Dulyadin, dibunuh oleh pasukan komando Somalia dan pasukan khusus dari Jubaland,” kata Abdirashid Janan, Menteri Keamanan Negara untuk Jubaland, daerah otonom di Somalia selatan, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pejabat lokal mengarak mayat empat orang yang diduga komandan Al-Shabaab di jalan-jalan Kismayo. Tiga tersangka lainnya tidak bisa diidentifikasi.

Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan

Sementara itu di Washington, para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, pasukan AS memberikan nasihat dan bantuan dukungan dalam operasi itu. Mereka berbicara kepada kantor berita AP pada kondisi anonimitas.

Serangan April 2015 di Universitas Garissa, 365km timur laut dari ibukota Kenya Nairobi, menewaskan 148 orang, 142 dari mereka adalah mahasiswa.

Operasi itu dilakukan oleh empat orang bersenjata dari kelompok Al-Shabab.

Serangan itu merupakan yang paling berdarah di Kenya sejak Al-Qaeda mengebom kedutaan besar AS di Nairobi pada 1998 yang menewaskan 213 orang. (T/P001/P4)

Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Timur Tengah
Afrika
Afrika
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia