Jakarta, MINA – Karhutla yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia mengakibatkan korban jiwa. Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (23/9), sedikitnya 919.516 orang terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
“Jumlah itu tersebar di enam provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Totalnya 900 ribu orang, total penderita ISPA yang catatan Kemenkes. Ini catatan Kementerian Kesehatan, kemudian kita sajikan,” kata Plt. Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo di Jakarta.
Agus merinci, sebanyak 275.793 orang penderita ISPA berada di Riau, 63.554 orang di Jambi, 291.807 orang di Sumatera Selatan, 180.695 orang di Kalbar, 40.374 orang di Kalsel, dan 67.293 orang di Kalteng.
Agus menuturkan bahwa jumlah tersebut sangat mungkin untuk terus bertambah mengingat kepekatan asap juga semakin bertambah. BNPB masih menunggu pembaharuan data resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Hingga awal pekan ini, BNPB bersama lembaga-lembaga terkait terus berupaya memadamkan titik-titik api yang terpantau di sejumlah wilayah, khususnya di beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan.
Dari catatan mutakhir BNPB, sudah seluas 328.734 hektare lahan yang terbakar di Sumatera dan Kalimantan, ada 3.124 titik api. Operasi pemadaman mengerahkan 48 helikopter untuk menurunkan 287 juta liter water bomb dan menggelar patroli di wilayah rawan karhutla.
BNPB melakukan pemantauan dan pelaporan setiap hari terkait kondisi termutakhir karhutla. Adapun, BNPB memantau titik panas, jarak pandang, kualitas udara, dan keberadaan asap setiap hari. Membuat pelaporan dan briefing setiap hari kepada instansi terkait serta personel di lapangan. (L/R06/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa