Jakarta, MINA – Tim konsumsi Tabligh Akbar atau taklim pusat Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor telah menyiapkan mekanisme dapur yang efisien guna melayani puluhan ribu jamaah.
Ketua bidang konsumsi, Muhammad Tawakal, menjelaskan, dapur dibagi menjadi dua bagian, yaitu, dapur nasi yang terletak di sebelah selatan dan dapur lauk di sebelah utara.
Proses memasak dilakukan terpisah, di mana nasi dimasak di dapur nasi sebelum diantarkan ke dapur lauk untuk disiapkan bersama menu lainnya. Setelah makanan dibungkus, paket makanan didistribusikan ke tempat pengambilan bagi jamaah muslimin dan muslimat.
“Tim yang bertugas memasak nasi mayoritas terdiri dari bapak-bapak yang berasal dari luar wilayah, seperti Jateng dan Banyumas Raya. Sementara itu, dapur lauk dikelola oleh ibu-ibu yang menyiapkan berbagai menu setiap harinya,” kata Tawakal saat diwawancarai wartawan MINA di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi tempat Taklim Pusat diselenggarakan, Jumat (21/2).
Baca Juga: Muasal Taklim Pusat, Suatu Sejarah Awal
Menu yang disiapkan bervariasi untuk menjaga selera jamaah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Misalkan pada Kamis lalu, tim memasak telur ceplok, sayur kacang panjang, dengan sambal. Untuk Jumat pagi, disajikan telur dadar dan mie, dengan sambal. Sambal akan menjadi menu sampingan yang tidak akan ketinggalan selama taklim pusat berlangsung.
Selanjutnya, hari Sabtu nanti, menu utamanya adalah ayam dengan dua pendamping, seperti bihun atau tempe goreng serta lalapan. Dan untuk hari Ahad pagi, jamaah akan menikmati tongkol dan tempe, sementara pada siang harinya disajikan rendang sebagai menu utama.
Sebanyak 45.000 hingga 50.000 porsi akan disiapkan Tim konsumsi selama acara berlangsung, dengan puncaknya pada hari Ahad siang yang mencapai 25.000 porsi. Dengan sistem kerja yang terorganisir, diharapkan distribusi makanan berjalan lancar dan memenuhi kebutuhan jamaah dengan baik.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebagian Profit Sewa Bazar Tablig Akbar Cileungsi Didonasikan untuk RSIA Gaza