Jenewa, MINA – Krisis dana untuk membantu pengungsi Palestina yang dialami Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB (UNRWA), membuat lembaga itu meluncurkan kampanye penggalangan dana dengan hashtag #DignityIsPriceless.
Pada hari Selasa (30/1), UNRWA meluncurkan sebuah permohonan darurat dana senilai US$ 800 juta di media sosial, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Lembaga PBB yang khusus menangani pengungsi Palestina di beberapa negara itu, menghadapi defisit dana sebesar US$ 200 juta setelah Amerika Serikat memotong dana bantuannya.
Jika anggaran dana bantuan itu bisa terpenuhi, akan membantu sekitar 50.000 pengungsi Palestina yang telah meninggalkan konflik di Suriah.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Juru Bicara UNRWA Sami Mshasha mengatakan saat di Jenewa, lembaganya akan tetap beroperasi sampai solusi yang adil dan abadi terhadap penderitaan para pengungsi Palestina tercapai.
Hampir satu juta pengungsi Palestina bergantung pada bantuan pangan darurat dari UNRWA.
“Permintaan dana darurat sebesar US$ 800 juta adalah persyaratan minimum untuk menegakkan dan mempertahankan layanan kami kepada para pengungsi Palestina,” kata Mshasha. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza