Jakarta, MINA – Setelah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memanggil penerbit Pustaka Widyatama terkait buku balita yang diduga berisi konten Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), hari ini (3/1) penulisnya Intan Noviana mendatangi KPAI dan mengakui bahwa tidak memiliki motif apapun.
“Tidak ada motif apapun. Saya memikirkan agar tidak ada kata yang sama, murni tidak sengaja dan tidak ada maksud apa pun,” kata Intan di Jakarta.
Intan menambahkan, KPAI menanyakan darimana ide dan motif yang memdorong saya memilih kata “Opa suka waria; Widia bisa menikahi vivi; dan lain-lain”.
“Widia itu dibenak saya adalah Widyatmoko, tetapi karena belum sampai ke Moko jadi disingkat. Dibenak saya sama sekali tidak terpikir untuk pernikahan sejenis,” jelas Intan.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Sebenarnya, lanjut Intan, maksud dia memilih kata “waria” agar anak memahami arti kata waria. “Mengenalkan setiap kata kepada anak, tetapi dengan bahasa yang anak pahami juga,” tutur Intan.
Mungkin, tambah Intan, para orangtua merasa terganggu dengan beberapa kalimat yang saya pakai. “Saya meminta maaf atas kekeliruan memilih kata-kata tersebut, dan mungkin ini jadi pembelajaran bagi saya,” pungkas Intan. (L/R09/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini