Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daurah Maemuna Center Bahas Geopolitik Timur Tengah dan Dampaknya terhadap Palestina

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 36 detik yang lalu

36 detik yang lalu

0 Views

Bogor, MINA –Lembaga kepalestinaan Maemuna Center Indonesia menggelar acara daurah bertajuk “Peta Geopolitik Timur Tengah dan Dampaknya bagi Palestina” di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Sabtu (26/7).

Acara ini menghadirkan dua wartawan senior Kantor Berita ANTARA, Aat Surya Syafaat dan Asep Fathurrahman, sebagai narasumber utama.

Dalam paparannya, Asep Fathurrahman menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan bersatu dalam perjuangan membela Palestina. Ia mengungkapkan bahwa selama kekhilafahan Turki Utsmani masih berdiri, gerakan zionis tidak mampu menguasai tanah Palestina. Namun, setelah runtuhnya kekhilafahan tersebut, kaum Zionis mulai mencaplok wilayah Palestina secara sistematis dan berkelanjutan.

“Zionis sebelum menguasai Palestina, terlebih dahulu memecah-belah wilayah Islam menjadi berbagai negara bangsa. Akibatnya, masing-masing negara sibuk dengan urusan dalam negeri dan kehilangan fokus terhadap penderitaan saudaranya di Palestina,” ujar Asep.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah: Jadilah Umat Terbaik dan Teguhkan Dukungan untuk Palestina

Ia menambahkan, perpecahan umat Islam menjadi faktor utama yang memberi celah bagi kekuatan asing untuk menguasai Al-Quds dan wilayah Palestina lainnya. Oleh karena itu, Asep menyerukan pentingnya kebangkitan kesadaran umat, persatuan lintas negara, dan kepemimpinan global yang peduli terhadap perjuangan Palestina.

Sementara itu, Aat Surya Syafaat memaparkan dinamika geopolitik terbaru di kawasan Timur Tengah, termasuk konflik Iran-Israel, normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dengan entitas Zionis, serta peran negara-negara besar dalam membentuk arah politik kawasan tersebut.

Palestina kini bukan hanya menjadi persoalan wilayah, tetapi juga simbol pertarungan ideologi dan kepentingan global. Kaum muslimin tidak boleh bersikap netral terhadap penjajahan, karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai keadilan universal dan ajaran agama,” terang Aat.

Daurah ini menjadi bagian dari komitmen Maemuna Center Indonesia untuk terus menyuarakan kepedulian terhadap Palestina melalui pendidikan, penyadaran publik, dan penguatan peran strategis pesantren dalam diplomasi kemanusiaan.

Baca Juga: Sikap Majelis Ukhuwah Jama’ah Muslimin terkait Bentrokan FPI dan PWI LS

Acara dihadiri ratusan santri dan pengurus pondok pesantren, serta diakhiri dengan pembacaan doa untuk keselamatan rakyat Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dari cengkeraman penjajah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jurnalis Muslim Harus Adaptif di Era Disrupsi Digital dan AI

Rekomendasi untuk Anda