DCI: Pasukan Israel Gunakan Gadis Palestina sebagai Tameng

Ahed Mohammad Rida Mereb, gadis Palestina berusia 16 tahun yang digunakan oleh pasukan Israel sebagai perisai manusia dalam serangan di kota Jenin di Tepi Barat. (WAFA)

Ramallah, MINA – Pasukan Israel menggunakan seorang gadis remaja Palestina menjadi tameng hidup dari peluru yang menembakinya pada serangan pekan lalu di bagian utara kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, kata organisasi hak anak internasional.

Defense for Children International (DCI) menceritakan perkembangan yang melibatkan gadis Ahed Mohammad Rida Mereb (16), dengan detail yang mengerikan, kantor berita Palestina Wafa melaporkan, Sabtu (21/5), mengutip laporan DCI hari Rabu (18/5), Press TV melaporkan.

Menurut DCI cabang Palestina (DCIP), insiden itu terjadi ketika pasukan menggerebek rumah Ahed di kota Jenin untuk menangkap saudara laki-lakinya yang berusia 20 tahun.

Pasukan Israel mengepung rumah Ahed sekitar pukul 6 pagi pada 13 Mei untuk menangkap saudara laki-lakinya, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh DCIP. Pasukan Israel memerintahkan Ahed, orang tuanya, dan dua adik laki-lakinya untuk meninggalkan rumah dan pindah ke halaman di seberang jalan.

Pasukan tersebut kemudian terlibat baku tembak dengan kakak laki-laki Ahed, yang tetap tinggal di dalam rumah. Sekitar pukul 8 pagi, sebuah kendaraan militer Israel terkena tembakan, saat itulah pasukan Israel memerintahkan Ahed untuk berdiri di luar kendaraan militer tersebut menjadi perisai hidup.

“Peluru ditembakkan ke kendaraan militer dari segala arah,” kata Ahed kepada DCIP.

“Saya gemetar dan menangis, (saya) berteriak kepada tentara untuk mengeluarkan saya karena peluru melewati kepala saya, tetapi salah satu dari mereka memerintahkan saya dalam bahasa Arab melalui jendela kecil di kendaraan militer, ‘Tetap di tempat dan jangan bergerak. Anda seorang teroris. Berdiri di tempatmu sampai kamu mengucapkan selamat tinggal pada saudaramu,” kata Ahed.

Pasukan Israel bahkan tidak membiarkan Ahed memiringkan kepalanya untuk menghindari peluru, tetapi salah satu tentara Israel memerintahkannya untuk berdiri tegak, tambahnya.

Setelah beberapa jam, itu akhirnya berhasil lari ke pohon terdekat, di mana dia jatuh pingsan ke tanah. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.