DD Adakan Sosialisasi Gerakan Wakaf

Jakarta, MINA – Dompet Dhuafa (DD) mengadakan sosialisasi gerakan wakaf dengan mengajak masyarakat menunaikan wakaf pada Car Free Day (CFD) di Jakarta, Ahad (29/09).

Yuniarko sebagai Direktur Wakaf Dompet Dhuafa mengatakan, membangun ekosistem wakaf dan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya wakaf produktif. Wake Up! Wakaf sebuah gerakan membangun, demikian keterangan dari Dompet Dhuafa yang diterima MINA.

Yuniarko menjelaskan, dalam memasuki era milenial, wakaf tidak hanya didominasi kalangan usia tertentu.

“Kalangan muda kini bisa berkontribusi dengan wakaf dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Menurutnya, hingga saat ini pandangan masyarakat terhadap wakaf pun dalam menyalurkan wakaf menyangkut aset tidak bergerak (wakaf sosial).

Padahal, wakaf produktif atau wakaf uang sangat memiliki peran bukan hanya kebermanfaatan pada masyarakat, melainkan juga mengembangkan surplus investasi wakaf. Bahkan masyarakat bisa berwakaf ‘seharga secangkir kopi’.

“Perkembangan wakaf kian bervariatif dan memudahkan kalangan masyarakat dari semua segmen bisa berperan penting dalam membangun wakaf produktif, salah satu layanan kemudahan yaitu melalui tabungwakaf.com. Kehadiran melalui layanan digital, DD memudahkan kalangan milenial yang saat ini mendominasi pertumbuhan penduduk dan menjadi penopang ekonomi Indonesia, dengan menargetkan sejuta wakif untuk mendorong pertumbuhan asset wakaf produktif,’’ ujarnya.

Sudah 26 tahun Lembaga Filantropi Islam dan penggerak ekosistem ekonomi syariah, DD telah mengembangkan program berbasis wakaf produktif.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

“Diharapkan dengan sosialisasi kemudahan serta gerakan Wake Up! Wakaf di Car Free Day (CFD) dapat menambah minat masyarakat dalam berwakaf sehingga pertumbuhan pembangunan dan ekonomi nasional cepat terealisasikan. Seperti saat ini Indonesia masih tertinggal baik system pembangunan dan ekonomi dari Negara Asean lainnya, tapi dengan meningkatnya masyarakat untuk berwakaf tidak mungkin pembangunan Indonesia bisa sejajar dengan bangsa lain bahkan melebihinya,” ujar Yuniarko. (R/Gun/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya