DD Gelar Jambore Keluarga Migran 2018 Awal Februari

Ketua Pelaksana , . (Foto: MINA)

 

Bogor, MINA – Dompet Dhuafa () bersama Pusat Bantuan Hukum Dompet Dhuafa, Migrant Institute Sahabat Pekerja Migran, dan Keluarga Migran Indonesia (KAMI) akan menggelar Jambore Keluarga Migran Indonesia 2018 pada 3 sampai 6 Februari 2018 di Sleman, Yogjakarta.

“Jambore ini merupakan sebuah acara bersama antara pemangku kepentingan, keluarga buruh migran, para pegiat, para peduli di mana mereka ngumpul semua untuk membahas perlindungan sosial dan juga perlindungan hukum,” kata Ketua Panitia Jambore Nursalim di Bogor, Jumat (12/1).

Jambore ini bertema “Menggagas Perlindungan Buruh Migran Indonesia dari Hulu, Berbagi, Berkarya, Berdaya”. Acara yang baru pertama kali digelar ini, rencananya akan dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri.

“Acara ini baru pertama kali, sebelumnya kongres. Insyaallah Pak Menteri siap hadir,” kata Nursalim yang juga anggota Div. Advokasi Dompet Dhuafa.

Nursalim mengatakan, pemilihan Desa Garongan, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman ini karena wilayah tersebut merupakan daerah wisata, dan dikelola oleh mantan-mantan TKI dari Jepang.

Jumlah peserta yang ditargetkan adalah 1000 orang. Per 3 Januari kemarin, kata dia, peserta yang sudah konfirmasi akan hadir sudah tercatat 653 orang. “Rata-rata mereka berasal dari buruh TKI dan mantan TKI,” katanya.

Para peserta kebanyakan datang dari Jawa Tengah seperti dari Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, Sragen, dan Brebes. Dari Jawa Timur seperti dari Banyuwangi, Jember, Ponorogo, Malang, Ngawi.

“Semua kita undang, terutama temen-temen TKI yang dari Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, baik dari sektor non faktur, fishing atau perikanan,” katanya.

Salah satu tujuan Jambore Keluarga Migran Indonesia 2018 ini adalah bagaimana kemudian ke depan ada sinergi lintas daerah dan ada model pemberdayaan yang bisa dikembangkan oleh temen-temen buruh migran itu sendiri.

“Kita juga ingin merekomendasikan kepada Pak Menteri terkait dengan masukan-masukan untuk aturan turunan,” ujarnya.

Ia mengatakan, pelaksanaan Jambore Keluarga Migran Indonesia 2018 ini sebagai bentuk pesan yang ingin disebarkan kepada masyarakat khalayak, masyarakat pada umumnya bahwa TKI juga mampu berdaya.

“TKI atau pekerja buruh migran bisa berkarya, bisa berbagi untuk pemberdayaan masyarakat sekitarnya,” katanya. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.