Jakarta, MINA – Dompet Dhuafa (DD) telah menghimpun hewan kurban sebanyak 22.300 ekor dari seluruh Indonesia. Dibandingkan tahun lalu, hari pertama penyembelihan saja, angka ini naik 27 persen. Tahun lalu hingga hari terakhir tasyrik DD hanya menerima 18.558 ribu ekor saja.
“Progress penghimpunan kurban secara nasional hingga siang ini adalah sebesar 20 persen dibanding dengan tahun lalu,” papar Drg. Imam Rulyawan, MARS, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Ahad (11/8).
Imam mengatakan, berdasarkan data distribusi yang dihimpun oleh tim kami, bahwa sebaran alokasi daging kurban hingga ke Penerima Manfaat melingkupi 25 Provinsi di Nusantara dan lima negara yang mengalami konflik kemanusiaan, demikian rilis Dompet Dhuafa yang diterima MINA.
Diantara lain Palestina, Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Filipina.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Tambahnya, untuk di dalam negeri, kami juga melakukan penyebaran pada berbagai daerah yang terdampak akibat bencana yaitu Palu, Lombok, Konawe, Banten, dan Halmahera.
Jika dibandingkan dengan sebaran tahun lalu, maka pelaksanaan di tahun ini mengalami penambahan dua provinsi di dalam negeri, dimana pada realisasi tahun lalu kita mendistribusikannya ke 23 provinsi.
Sumber pengadaan hewan kurban DD adalah para mitra yang merupakan hasil dari pemberdayaan peternak lokal yang mandiri dan telah melewati tahapan seleksi, serta pendampingan oleh tim program Dompet Dhuafa.
“Kemudian, satu hal yang menjadi terobosan pelaksanaan program kurban tahun ini adalah kami meniadakan pemakaian wadah plastik sebagai kemasan distribusi dan menggantinya dengan bahan-bahan yang alami, sehingga lebih ramah lingkungan. Bahan-bahan ini adalah besek bambu, keranjang bambu, krengsong bambu, daun jati, daun pisang, daun pandan dan lain-lain. Hal ini sebagai upaya kami untuk mengurangi penyebaran limbah plastik yang dapat merusak lingkungan,” pungkasnya. (R/Gun/RI-1)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)