Jakarta, MINA – Komitmen Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, partisipasi tersebut merupakan indikator penting dan konkrit dari peran suatu negara dalam memberikan kontribusi untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Dompet Dhuafa sangat memahami tentang dinamisme dari dunia yang terus menghadirkan perubahan generasi di dalamnya. Melalui Rangkaian Youth For Peace Camp 2019 yang dihadiri Sebanyak 30 aktivis muda dari 21 negara yaitu:
Peru, UAE, Yaman, Bangladesh, Cambodia, Myanmar, Uzbek, Thailand, Suriname, Tanzania, Kenya, Taiwan, Timor Leste, Malaysia, New Zealand, Filipina, Jepang, USA, Australia, Hongkong, Korea Selatan, menyelenggarakan diskusi serta ikut partisipasi dalam Dompet Dhuafa Global Network Launching, Roadmap of Indonesia Role on Internasional Peacebuilding, Rabu (11/12) di Balai Kartini, Jakarta.
Menurut Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa dr Imam Rulyawan, MARS “Di era 4.0 ini, DD meyakini bahwa banyak orang ingin terlibat dalam perdamaian dunia. Melalui Youth For Peace Camp 2019 adalah momentum meningkatkan kesadaran pemuda sebagai agen perdamaian serta kemanusiaan secara global”.
Hadir sebagai tokoh, Achsanul Habib (Direktur Hak Asasi Manusia dan Urusan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia), Abdus Sabur Co-Founder, Asian Moslem Action Network (AMAN), Wahfiudin Sakam (Dewan Syariah Dompet Dhuafa) dan Ahmad Nashrullah (Program Officer For Humantarian Affairs- ICRC)
Imam mengatakan, sebagai respon kemanusiaan, DD telah menangani ratusan orang etnis Rohingya yang terdampar di wilayah Langsa, Aceh sejak tahun 2015. Terdampar di perairan Indonesia, para pencari suaka ini mendapat berbagai bantuan baik berupa logistik makanan dan layanan kesehatan yang merupakan amanah para donatur DD digulirkan.
Ia menjelaskan, selain kebutuhan pakan dan logistik, DD juga turut berkontribusi dalam pendidikan untuk pengungsi Rohingya yaitu melalui program School for Refugees yang hadir untuk mengasah keterampilan bagi pengungsi Rohingya. DD membuat program ini untuk diterapkan di dua titik pengungsian yaitu Bayeun dan Langsa.
“Respon kemanusiaan DD tidak hanya di dalam negeri, juga telah dilakukan di beberapa negara yang tengah mengalami konflik kemanusiaan seperti di Gaza-Palestina, DD telah mendistribusikan 500 paket makanan per hari kepada anak-anak di negara tersebut dengan menggunakan mobil khusus layanan dapur umum, hingga bencana alam maupun kemanusiaan lainnya seperti Somalia, Nepal, Myanmar dan Filipina,” ucap Imam.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf), serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). (L/Gun/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio