Tashkent-Uzbekistan, 19 Muharram 1438/20 Oktober 2016 (MINA) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada sidangnya di Tashkent, ibukota Uzbekistan pada Rabu (19/10) mengeluarkan Deklarasi Tashkent, yang isinya mendesak diberlakukan negosiasi damai, rekonsiliasi nasional, dan mengkritik intervensi militer di negeri-negeri konflik.
Pada Sidang ke-43 Dewan Menteri Luar Negeri OKI, organisasi antarpemerintah terbesar kedua di dunia setelah PBB itu menggarisbawahi “kebutuhan untuk stabilisasi situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara dengan cara resolusi politik.”
Deklarasi tersebut juga menekankan perlunya untuk menyelesaikan konflik yang muncul melalui “negosiasi damai, dengan menggunakan mekanisme hukum politik, diplomatik dan internasional” berdasarkan hukum internasional.
Kantor Berita Islam MINA dari sumber Anadolu Agency menyebutkan, situasi seperti di Afghanistan, menurut OKI tidak hanya itu masalah bagi satu negara, tetapi mempengaruhi semua negara di dunia.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
OKI juga mengkritik adanya intervensi militer negara luar, dan menyatakan bahwa tetap “mendukung penyelesaian konflik melalui proses rekonsiliasi nasional”.
“Upaya ini seperti di Afghanistan, harus dilakukan di bawah pimpinan Afghanistan dan oleh rakyat Afghanistan sendiri, tanpa menempatkan prasyarat apapun,” tambah pernyataan itu.
OKI juga memutuskan untuk mengadakan “Konferensi International Ulama” untuk meningkatkan upaya rekonsiliasi, perdamaian, keamanan, dan stabilitas negeri-negeri Muslim.
Upaya untuk memerangi terorisme dan kekerasan ekstremisme juga menjadi agenda pembahasan utama sidang OKI, di samping masalah perdagangan gelap narkoba, perdagangan ilegal manusia, serta penjualan senjata, amunisi, dan bahan peledak.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
OKI mengatakan, “ini fenomena berbahaya yang hanya dapat dikalahkan dan diminimalisir melalui aksi bersama, dan menguraikan langkah-langkah terhadap gejala dan akar masalah.”
Negara-negara OKI menyepakati kerjasama untuk mendukung bantuan lebih lanjut dalam memerangi terorisme dan penyebaran ideologi ekstremis, khususnya di kalangan generasi muda.
Selain itu, OKI juga mendukung upaya menyebarluaskan pengetahuan tentang Islam yang mencerahkan untuk memerangi ideologi terorisme dan ekstremisme kekerasan.
“Kami sangat menghargai upaya komprehensif untuk memerangi radikalisasi dan ekstremisme dengan menggunakan nilai-nilai Islam yang sebenarnya dan pembentukan proses pendidikan yang luas di bidang agama,” pernyataan deklarasi. (T/P4/R05)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)