Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deklarasi Tashkent OKI: Desak Negosiasi Damai dan Kritik Intervensi Militer

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 20 Oktober 2016 - 07:39 WIB

Kamis, 20 Oktober 2016 - 07:39 WIB

419 Views

Tashkent-Uzbekistan, 19 Muharram 1438/20 Oktober 2016 (MINA) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada sidangnya di Tashkent, ibukota Uzbekistan pada Rabu (19/10) mengeluarkan Deklarasi Tashkent, yang isinya mendesak diberlakukan negosiasi damai, rekonsiliasi nasional, dan mengkritik intervensi militer di negeri-negeri konflik.

Pada Sidang ke-43 Dewan Menteri Luar Negeri OKI, organisasi antarpemerintah terbesar kedua di dunia setelah PBB itu menggarisbawahi “kebutuhan untuk stabilisasi situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara dengan cara resolusi politik.”

Deklarasi tersebut juga menekankan perlunya untuk menyelesaikan konflik yang muncul melalui “negosiasi damai, dengan menggunakan mekanisme hukum politik, diplomatik dan internasional” berdasarkan hukum internasional.

Kantor Berita Islam MINA dari sumber Anadolu Agency menyebutkan, situasi seperti di Afghanistan, menurut OKI tidak hanya itu masalah bagi satu negara, tetapi mempengaruhi semua negara di dunia.

Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan

OKI juga mengkritik adanya intervensi militer negara luar, dan menyatakan bahwa tetap “mendukung penyelesaian konflik melalui proses rekonsiliasi nasional”.

“Upaya ini seperti di Afghanistan, harus dilakukan di bawah pimpinan Afghanistan dan oleh rakyat Afghanistan sendiri, tanpa menempatkan prasyarat apapun,” tambah pernyataan itu.

OKI juga memutuskan untuk mengadakan “Konferensi International Ulama” untuk meningkatkan upaya rekonsiliasi, perdamaian, keamanan, dan stabilitas negeri-negeri Muslim.

Upaya untuk memerangi terorisme dan kekerasan ekstremisme juga menjadi agenda pembahasan utama sidang OKI, di samping masalah perdagangan gelap narkoba, perdagangan ilegal manusia, serta penjualan senjata, amunisi, dan bahan peledak.

Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir

OKI mengatakan, “ini fenomena berbahaya yang hanya dapat dikalahkan dan diminimalisir melalui aksi bersama, dan menguraikan langkah-langkah terhadap gejala dan akar masalah.”

Negara-negara OKI menyepakati kerjasama untuk mendukung bantuan lebih lanjut dalam memerangi terorisme dan penyebaran ideologi ekstremis, khususnya di kalangan generasi muda.

Selain itu, OKI juga mendukung upaya menyebarluaskan pengetahuan tentang Islam yang mencerahkan untuk memerangi ideologi terorisme dan ekstremisme kekerasan.

“Kami sangat menghargai upaya komprehensif untuk memerangi radikalisasi dan ekstremisme dengan menggunakan nilai-nilai Islam yang sebenarnya dan pembentukan proses pendidikan yang luas di bidang agama,” pernyataan deklarasi. (T/P4/R05)

Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Kolom
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat