Gaza, MINA – Kepala Biro Politik, Ismail Haniyah bersama delegasi pimpinan Hamas pada Kamis (9/2) kemarin bertemu dengan Kepala Intelijen Mesir, Mayor Jenderal Abbas Kamel, membahas perkembangan mendalam yang berkaitan dengan perjuangan Palestina.
Dikutip dari Palinfo, Jum’at (10/2), delegasi tersebut termasuk Saleh Al-Arouri, wakil kepala Biro Politik Hamas, Khaled Meshaal, kepala bidang luar negeri, Khalil Al-Hayyah, kepala Biro Hubungan Arab dan Islam, dan Rawhi Mushtaha, anggota biro politik.
Delegasi Hamas tersebut membahas risiko dan tantangan saat ini, terutama mengingat kondisi pemerintah pendudukan saat ini, bagaimana menghadapi mereka dan melindungi rakyat Palestina, visi gerakan dalam menghadapi perkembangan ini, dan cara untuk meningkatkan ketabahan rakyat dan perjuangan mereka yang sah.
Delegasi menyatakan penghargaan dan kebanggaannya atas peran Mesir dalam mendukung rakyat Palestina dan hak-hak nasional mereka, dan upaya berkelanjutan Mesir untuk memulihkan rakyat Palestina dan persatuan mereka.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Hamas juga menekankan perlunya memperkuat aksi bersama dan peran Mesir dalam memimpin aksi negara-negara Arab untuk kepentingan bangsa dan isu-isu keprihatinan di Palestina.
Delegasi tersebut juga membahas pengembangan kerja sama berkelanjutan dengan Mesir, koordinasi bersama, memperkuat ketabahan rakyat Palestina dan melindungi hak dan kesucian mereka, hal ini terkait pada penderitaan para tahanan di penjara Israel, dan kebutuhan untuk menghadapi tindakan yang meningkat terhadap mereka dan kebijakan pendudukan Israel yang mereka hadapi di bawah kepemimpinan Benyamin Netanyahu.
Delegasi tersebut memaparkan kepada Kepala Intelijen Mesir tentang situasi saat ini di Jalur Gaza akibat blokade, dan cara untuk meredakan dan mengakhirinya.
Sementara pihak Mesir menegaskan pendiriannya yang berkelanjutan untuk rakyat Palestina, memulihkan persatuannya dan memperoleh hak-haknya, menekankan kelanjutan kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan serta menghadapi berbagai tantangan, dan mereka menekankan bahwa posisi Mesir jelas dan tegas terhadap hak rakyat Palestina.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya kejahatan pendudukan terhadap warga Palestina sejak pemerintah sayap kanan baru yang dipimpin oleh Benyamin Netanyahu berkuasa pada akhir Desember, dan operasi perlawanan terkait yang dilakukan oleh warga Palestina yang mengakibatkan kematian 7 pemukim dan puluhan lainnya cidera pada bulan lalu.
43 warga Palestina telah ditembak mati oleh pasukan pendudukan dan pemukim sejak awal tahun ini, termasuk 9 anak-anak dan seorang wanita tua.
Mesir memperingatkan bahaya eskalasi yang sedang berlangsung antara pihak pendudukan Israel dan Palestina, menyerukan untuk menghentikan eskalasi tersebut.
Beberapa hari yang lalu, direktur CIA, William Burns, mengungkapkan keprihatinannya tentang situasi di wilayah pendudukan, menunjukkan bahwa hal-hal tersebut dapat mengarah pada intifadah ketiga. (T/B03/P1)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)