Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo Menentang Netanyahu di Semua Kota Israel

kurnia - Ahad, 30 April 2023 - 17:14 WIB

Ahad, 30 April 2023 - 17:14 WIB

2 Views ㅤ

Tel Aviv, MINA – Demonstrasi besar-besaran kembali terjadi sebagai protes terhadap rencana pemerintah Benjamin Netanyahu   “melemahkan peradilan”.

Demonstrasi terjadi di mana-mana, mulai dari Tel Aviv dan puluhan kota serta persimpangan utama, selama tujuh belas pekan berturut-turut.

Surat Kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, Ahad (30/4), 200.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi Tel Aviv, dan puluhan ribu demonstrasi lainnya menentang pemerintah Netanyahu di semua kota.

Demonstrasi terpusat diadakan di Jalan Kaplan di Tel Aviv, sementara ribuan orang berdemonstrasi di Haifa, persimpangan Karkur, Nahariya, Kfar Saba, Rehovot, Al-Quds, Herzliya dan Ra’anana serta di daerah lainnya.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Polisi Israel menangkap dua pengunjuk rasa saat demonstrasi di Jalan 65, karena pertigaan itu ditutup untuk lalu lintas.

Penyelenggara aksi mengumumkan, bahwa mereka telah meningkatkan langkahnya untuk melawan rencana Netanyahu dan pemerintahnya untuk “melemahkan peradilan” yang bertujuan untuk merongrong kekuasaan Mahkamah Agung, dan pekan depan akan menjadi “hari kelumpuhan” di negara tersebut.

Selama demonstrasi di “Kfar Saba”, pemimpin oposisi Zionis, Yair Lapid, menyerang Menteri Kehakiman, Yarliv Levin, dengan mengatakan, “Orang yang menyatakan perang terhadap Mahkamah Agung tidak dapat dan tidak akan menjadi orang yang menunjuk ketua Mahkamah Agung berikutnya.

Polisi Israel menutup akses jalan, bertepatan dengan demonstrasi, sementara kemacetan lalu lintas terjadi di beberapa ruas jalan.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Pada 27 Maret,Israel membekukan undang-undang yudisial dalam pembacaan kedua dan ketiga undang-undang tersebut, sambil bersikeras untuk menerapkan amandemen sampai tercapai konsensus yang luas.

Pemerintahan Netanyahu berusaha melakukan perubahan besar-besaran pada sistem hukum dan peradilan, hampir sepenuhnya menghilangkan otoritas Mahkamah Agung untuk melakukan peninjauan kembali. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Rekomendasi untuk Anda