Tel Aviv, MINA – Demonstrasi besar-besaran terjadi di Tel Aviv sebagai protes atas pemecatan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ribuan pengunjuk rasa memblokir Jalan Raya Ayalon, rute lalu lintas utama wilayah yang diduduki Israel, mengakibatkan lalu lintas macet dari kedua arah pada Selasa (5/11) malam.
Para demonstran menyalakan api unggun dan membangun barikade darurat dari rambu-rambu jalan yang dicabut dan material konstruksi yang ditinggalkan. Al-Mayadeen melaporkan.
Aksi protes yang digelar tiba-tiba itu membuat polisi memiliki sumber daya terbatas di lokasi, karena mereka tidak dapat memblokir pintu masuk jalan raya dengan truk dan taktik umum untuk yang biasa dilakukan.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Demonstrasi itu diperkirakan diikuti oleh lebih dari 2.000 orang, jauh di atas aturan pembatasan terhadap pertemuan publik di Tel Aviv.
Menurut laporan Israel, Jalan Raya Ayalon kini dipenuhi bendera pendudukan Israel, di samping gambar tawanan Gaza.
Berdiri di sekitar api unggun, massa meneriakkan, “Dia (Netanyahu) pengkhianat!” dan “Berapa banyak lagi darah yang akan tertumpah hingga tertuduh (korupsi) itu pergi?” mengacu pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Para pengunjuk rasa juga terdengar mengulang mantra demonstrasi massa tahun 2023 terhadap reformasi peradilan, “Demokrasi atau revolusi!”
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Setelah pemecatannya, Gallant membuat pernyataan, di mana ia mengungkapkan bahwa alasan pemecataannya bertentangan dengan klaim Netanyahu.
Gallant mengatakan, pemecatannya terutama berkaitan dengan pendiriannya untuk menolak rancangan undang-undang ultra-Ortodoks yang hendak disahkan Netanyahu.
Ia juga mengkritik pendekatan Netanyahu terhadap agresi di Gaza. “Kita telah kehilangan ratusan tentara dalam pertempuran ini dan menanggung beban ribuan orang yang terluka dan cacat, sementara perang masih berlangsung,” ujar Gallant.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza