Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstran Ancam Bunuh Hakim Militer yang Hukum Tentara Israel

Rudi Hendrik - Ahad, 8 Januari 2017 - 22:12 WIB

Ahad, 8 Januari 2017 - 22:12 WIB

504 Views

Warga Israel berdemonstrasi mendukung tentara Israel Elor Azaria yang divonis bersalah karena membunuh pemuda Palestina yang sudah terluka pada Maret 2016 di Hebron, Tepi Barat yang diduduki. (Foto: AP/Ariel Schalit)

Warga Israel berdemonstrasi mendukung tentara Israel Elor Azaria yang divonis bersalah karena membunuh pemuda Palestina yang sudah terluka pada Maret 2016 di Hebron, Tepi Barat yang diduduki. (Foto: AP/Ariel Schalit)

 

Tel Aviv, 9 Rabi’ul Akhir 1438/8 Januari 2017 (MINA) – Para demonstran bentrok dengan polisi Israel di luar markas militer di Tel Aviv, setelah terjadi gelombang protes publik dan ancaman “bunuh” terhadap para pejabat pengadilan militer yang telah menjatuhkan hukuman bersalah terhadap tentara infanteri, Elor Azaria.

Azaria yang berdarah Perancis-Israel dan berusia 20 tahun telah divonis bersalah oleh pengadilan militer Israel pada Rabu (4/1) karena menembak mati seorang pemuda Palestina bernama Abdul Fatah Al-Sharif yang sudah terluka pada 24 Maret 2016 di Hebron, Tepi Barat yang diduduki.

Video rekaman penembakan itu beredar luas di media sosial.

Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel

Vonis pengadilan militer Israel telah memicu gelombang protes yang mendukung Azaria.

Saluran radio dan televisi menyiarkan rekaman yang menunjukkan demonstran meneriakkan bahwa Kepala Staf Letnan Jenderal Gadi Eisenkot yang memerintahkan penuntutan Azaria harus berhati-hati, jika tidak ingin berbagi nasib seperti Perdana Menteri Yitzhak Rabin, yang dibunuh oleh ekstrimis Yahudi pada 1995.

“Gadi, hati-hati Gadi, Rabin mencari teman,” teriak mereka.

Dua orang telah ditangkap karena menyatakan ancaman pembunuhan dalam kasus yang telah membuat marah politisi sayap kanan Israel.

Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem

Polisi mengatakan pada Ahad (8/1), tujuh orang lainnya ditangkap oleh polisi Israel pada Sabtu malam menyusul protes anarkis yang mereka lakukan.

Mereka yang ditahan dituduh melakukan pelanggaran ketertiban umum selama demonstrasi di luar kediaman Presiden Israel Reuven Rivlin di Yerusalem.

“Puluhan demonstran tiba di seberang kediaman Presiden, mereka ingin melaksanakan protes ilegal dalam mendukung prajurit Elor Azaria,” kata pernyataan polisi. “Beberapa dari mereka memblokir jalan dan menolak untuk mematuhi instruksi polisi. Tujuh demonstran ditangkap karena melanggar ketertiban umum.”

Sementara itu, politisi sayap kanan – termasuk Perdana Menteri Binyamin Netanyahu – sudah menyerukan bahwa Azaria akan diampuni, meskipun ia belum dihukum dan pengacaranya mengatakan ia dapat naik banding.

Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat

Militer Israel telah menugaskan pengawalan bagi ketiga hakim yang menghukum Azaria. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Palestina
Warga Israel Depresi Pasca Serangan 7 Oktober (foto: Istimewa)
Palestina
Internasional