TUNISIA.jpg" alt="" width="800" height="450" /> Kerusuhan di Tunisia. (Foto: dok. RTE)
Tunis, MINA – Demonstran Tunisia membakar sebuah markas keamanan nasional regional di Thala, dekat perbatasan Aljazair pada Kamis (11/1).
Tindakan itu memaksa polisi mundur dan berganti pengerahan pasukan militer untuk mengatasi situasi. Demikian RTE memberitakannya yang dikutip MINA.
Protes di berbagai kota Tunisia terjadi karena timbulnya keresahan mengenai harga dan pajak yang meninggi di seluruh negeri, sementara pemerintah menolak untuk merevisi langkah-langkah penghematan dalam anggaran 2018.
Sekitar 600 orang telah ditangkap, termasuk lebih dari 300 orang pada Kamis malam.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Pasukan tentara telah dikerahkan di beberapa kota untuk membantu meredakan kerusuhan tersebut.
Protes dan kerusuhan ini terjadi tujuh tahun setelah penggulingan otokrat Zine El-Abidine Ben Ali pada pemberontakan pertama Arab Spring.
Pemerintah persatuan Tunisia yang mencakup kelompok Islam, partai sekuler dan independen, telah menggambarkan kerusuhan itu digerakkan oleh unsur-unsur kriminal.
Perdana Menteri Youssef Chahed menuduh oposisi menghasut kerusuhan, tapi kemudian dibantah keras oleh kelompok oposisi utama, Front Rakyat. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza