Kupang, MINA – Tim Laznas Dewan Dakwah berkesempatan melakukan kunjungan proses panen madu Multiflora di salah satu kampung binaan para dai Dewan Dakwah Kampung Oeselaen, Desa Akle, Pulau Semau Selatan, Nusa Tenggara Timur.
“Pulau Semau adalah pulau kecil yang berada di bagian barat Pulau Timor. Berjarak 20 km dari Kota Kabupaten Kupang, dan Pulau Semau yang kecil ini menyimpan banyak sekali keindahan,” demikian laporan Tim Dewan Dakwah dalam keterangan tertulis diterima MINA, Jumat (26/5)
Garis pantai dan laut birunya menjadi bukti keeksotisan Indonesia. Nelayan dan budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian masyarakatnya sehari-hari.
Meski begitu, Pulau Semau yang kecil, yang terdiri atas dua kecamatan yakni Kecamatan Semau dan Kecamatan Semau Selatan, ini juga masih menyimpan hasil hutan yang alami. Potensi tersebut disadari dan ikut dikembangkan Laznas Dewan Dakwah.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Melalui program pemberdayaan masyarakat, wilayah binaan da’i di NTT telah diberikan pelatihan, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan meningkatkan panen madu dan pengolahannya.
Program tersebut dikelola Bapak Imam Daeng Rusdi merupakan Kepala Kampung Semau juga binaan da’i dewan dakwah.
Imam Daeng Rusdi merasakan senang setiap panen madu sebanyak 25 kotak bisa dapat 20 sampai 25 liter, dan setiap penjualan produk madu memberikan keuntungan lebih luas untuk program dakwah di kampungnya.
“Alhamdulillah, panen madu ini memberikan dampak positif lebih luas termasuk dukungan untuk aktivitas dakwah dan penyebaran nilai-nilai Islam,” imbuhnya
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Madu yang diberi nama Madu A Bee tersebut merupakan produk alami diproduksi oleh masyarakat Kampung Oeselaen, Desa Akle, satu-satunya kampung Muslim yang ada di Kecamatan Semau Selatan yang juga merupakan kampung binaan da’i Dewan Dakwah. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren