Jenewa, MINA – Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia (WCC) Jerry Pillay mengutuk serangan ekstremis Yahudi yang terjadi di Gereja Getsemani, juga dikenal sebagai Gereja Semua Bangsa, di Yerusalem Timur yang diduduki.
WCC juga mengungkapkan solidaritas terhadap Patriarkat Yerusalem dalam menyerukan perlindungan internasional terhadap tempat-tempat suci. Demikian dikutip dari Wafa, Selasa, (21/3).
“Serangan mengerikan ini, yang tampaknya sengaja menargetkan para pemimpin agama, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional,” katanya.
“Kami berdiri dalam solidaritas dengan Patriarkat Yerusalem dan semua yang menyerukan perlindungan tempat-tempat suci. Kami mengulangi seruan kami untuk perlindungan semacam itu selama hari raya Kristiani dan selama semua hari penting bagi semua komunitas agama,” lanjutnya.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
WCC sangat prihatin dengan meningkatnya serangan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem. Lembaga itu menganggap perlu untuk memfasilitasi pertemuan para pemimpin agama dalam waktu dekat untuk membahas apa yang dapat dilakukan untuk menghentikan serangan yang tidak pantas ini terhadap para pemimpin agama, tempat-tempat suci dan institusi.
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad, Patriarkat Ortodoks Yunani di Yerusalem juga mengutuk apa yang digambarkannya sebagai “serangan teroris keji” yang terjadi pagi itu selama kebaktian Minggu, di tangan dua radikal Israel. Mereka menargetkan Gereja Getsemani di Yerusalem di mana Makam Perawan Maria berada.
Patriarkat juga mengecam upaya untuk melukai secara fisik Uskup Agung Joachim, yang memimpin kebaktian, serta serangan terhadap salah satu pendeta di gereja.
Patriarkat menyesalkan kejahatan mengerikan ini, yang terjadi pada saat persiapan Prapaskah untuk perayaan Paskah dan ritual tradisionalnya.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Ini terutama Sabtu Cahaya Kudus, yang telah menjadi penanda penderitaan musiman bagi umat Kristiani sebagai akibat dari pembatasan fisik yang diberlakukan oleh pihak berwenang, untuk mencegah mereka mencapai Gereja Makam Suci untuk menggunakan hak yang diberikan Tuhan untuk beribadah.
Patriarkat juga menekankan, serangan teroris, oleh kelompok radikal pendudukan Israel, yang menargetkan gereja, kuburan, dan properti Kristen. Selain pelecehan fisik dan verbal terhadap pendeta Kristen, telah menjadi kejadian hampir setiap hari yang jelas meningkat intensitasnya selama hari raya Kristen.
Situasi suram ini belum menimbulkan reaksi yang tepat, secara lokal maupun internasional, meskipun ada seruan, permintaan, dan protes yang dibuat oleh Gereja-Gereja di Tanah Suci. Sangat jelas sekarang bahwa kehadiran Kristen sejati di Tanah Suci berada dalam bahaya besar.
Patriarkat menegaskan, serangan terhadap situs suci Kristen, properti, warisan, dan identitas merupakan pelanggaran hukum internasional, yang secara eksplisit menyerukan perlindungan situs keagamaan di Yerusalem dan menekankan perlunya menghormati hak asasi manusia untuk beribadah dengan bebas.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Patriarkat menunjukkan, Yerusalem (Al-Quds) adalah kota yang sangat penting bagi semua orang Kristen sejak zaman Yesus Kristus. Kota Suci adalah saksi dari peristiwa paling penting dalam sejarah Kristen, yang berakar kuat dalam iman Kristen.
Fakta-fakta ini memperkuat hubungan dan keterikatan Kristen dengan kota ini, sebagai orang Kristen, gereja, tempat suci dan warisan merupakan komponen penting dari beragam sejarah, sekarang, dan masa depan.
Patriarkat menekankan, serangan terhadap Gereja Makam Perawan Maria di Yerusalem ini adalah kejahatan teroris yang mengerikan yang tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.
Patriarkat juga meminta komunitas internasional untuk segera campur tangan guna memberikan keamanan dan perlindungan kepada orang-orang Kristen di Yerusalem.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Lembaga Kristen itu mendukung Perwalian Hashemite dan perlindungannya terhadap Situs Suci Yerusalem, termasuk Gereja Makam Suci, yang menjadi sasaran bentuk pelanggaran dan serangan yang menyedihkan di tangan organisasi radikal Israel.
Patriarkat selanjutnya menuntut agar tindakan hukum yang diperlukan diambil terhadap semua yang terlibat dalam kejahatan teroris terhadap situs suci mana pun. (T/B03/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu