Brussel, 20 Rajab 1437/28 April 2016 (MINA) – Dewan Keamanan PBB merencanakan akan mengadakan pertemuan tidak resmi pada enam bulan ke depan dalam rangka membahas sejumlah perkara terkait perlindungan Rakyat Palestina.
Perwakilan Palestina di PBB, Riyad Mansour, mengatakan kepada sejumlah awak media, Rabu (26/4), sebanyak empat anggota Dewan Keamanan PBB, yakni Mesir, Senegal, Venezuela, dan Malaysia, menyerukan agar segera diadakan pertemuan yang telah direspon oleh seluruh anggota dewan kecuali Amerika Serikat.
Mansour menjelaskan, pertemuan ini akan diikuti oleh empat pakar perundang-undangan dalam menyediakan perlindungan bagi negara yang berada di bawah penjajahan seperti Palestina, demikian laporan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Dari keempat pakar tersebut, satu di antaranya ahli perundang-udangan dari organisasi Amnesti Internasional.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
“Pertemuan ini adalah langkah awal menuju aktivitas serius di DK PBB agar Dewan menunaikan tanggung jawabnyadalam melindungi warga Palestina dari kebrutalan penjajahan Israel,” kata Mansour.
Riyadh juga memperkirakan akan dikeluarkannya keputusan baru dari DK PBB terkait langkah tersebut, akan tetapi apa yang akan dipersembahkan dalam pertemuan pada hari ke enam bulan depan adalah agar seluruh masyarakat dunia menyaksikan Rakyat Palestina yang masih berada di dalam penjajahan dan membutuhkan perlindungan internasional. (L/K02/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur