Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan Kerja Sama Teluk Perbarui Dukungan Tegasnya terhadap Sahara Maroko

Rana Setiawan - Rabu, 6 Desember 2023 - 19:40 WIB

Rabu, 6 Desember 2023 - 19:40 WIB

0 Views

Doha, MINA – Para pemimpin negara-negara Dewan Kerjasama Teluk menegaskan, pada setiap kesempatan resmi dan pada KTT mereka, posisi tegas terhadap Maroko di Sahara Barat, sebuah dukungan yang isinya mencerminkan hubungan dekat dengan Maroko yang tidak terpengaruh oleh perubahan geopolitik.

Dalam keterangan tertulis Kedutaan Maroko untuk Indonesia kepada MINA, para pemimpin negara-negara Dewan Kerja
Sama Teluk Pada Selasa (5/11) di Doha, menegaskan kembali posisi dan keputusan tegas dalam mendukung Sahara Maroko dan menjaga keamanan dan stabilitas Kerajaan Maroko serta integritas
wilayahnya.

Para pemimpin yang berpartisipasi dalam KTT ke-44 Dewan Tertinggi Dewan Kerjasama Teluk, yang diadakan di Doha di bawah kepemimpinan Qatar, menekankan, dalam pernyataan akhir KTT tersebut, pentingnya kemitraan strategis khusus antara Dewan Kerja Sama Teluk dan Kerajaan Maroko serta implementasi rencana aksi bersama.

Mereka juga memuji Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2703 yang dikeluarkan pada 30 Oktober tahun lalu di Sahara Barat Maroko.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Dalam pernyataan terakhirnya di KTT Doha, Dewan Tertinggi Kerjasama Teluk mengucapkan selamat kepada Kerajaan Maroko atas persetujuan Dewan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) atas tawaran Maroko, bersama dengan Spanyol dan Portugal, untuk menyelenggarakan Piala Dunia FIFA 2030.

Sahara Barat merupakan wilayah di pantai Atlantik Afrika. Rabat menguasai hampir 80 persen wilayah tersebut, seperti dilansir Al Jazeera.

Namun, kelompok separatis Maroko yang didukung Aljazair, Front Polisario, tak terima dan berusaha melawan pemerintah. Kelompok ini pun berperang melawan pemerintah mulai tahun 1975 hingga 1999 untuk menuntut referendum.

Maroko sempat menawarkan otonomi untuk wilayah Sahara Barat, tapi menegaskan bahwa kawasan itu masih masuk dalam kedaulatan mereka.(R/R1/P1)

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Dunia Islam
Internasional