Solothurn, MINA – Anita Schug dari Dewan Rohingya Eropa mengatakan, ekstremis Buddha Rakhine Myanmar dipersenjatai untuk menyerang warga Muslim Rohingya yang tidak bersenjata.
“Militer Burma bersama dengan ekstremis Rakhine yang dipersenjatai dengan pisau, pedang, parang dan senjata api menyerang warga sipil Rohingya yang tidak berdosa yang sama sekali tidak dipersenjatai,” kata Anita yang berbicara dari kota Solothurn, Swiss, kepada Al Jazeera, Sabtu (26/8), yang dikutip MINA.
Ia juga membenarkan bahwa militer Myanmar menembaki warga sipil Rohingya yang berusaha menyelamatkan diri dengan berusaha melintasi perbatasan masuk ke Bangladesh.
“Kami memiliki video dari lapangan dan kami dapat membagikannya jika diminta untuk mengonfirmasikan bahwa berita ini benar,” katanya.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Kekerasan militer dan ekstremis warga Buddha Myanmar terhadap warga Muslim Rohingya semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi itu diperburuk dengan adanya serangan militan Rohingya terhadap pos kepolisian di Maungdaw utara, Rakhine State pada Jumat (25/8) dini hari.
Serangan yang melibatkan sekitar 150 militan Rohingya tersebut membunuh 11 keamanan Myanmar dan 21 gerilyawan. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)