Aden, MINA – Dewan Transisi Selatan Yaman (STC) mendeklarasikan pemerintahan sendiri dan menetapkan keadaan darurat di Aden dan provinsi selatan.
STC mengatakan, keadaan darurat berlaku terhitung Sabtu tengah malam (25/4), demikian dikutip dari Anadolu.
Menanggapi hal ini Menteri Luar Negeri Yaman Mohamed Al-Hadrami mendesak Arab Saudi, sebagai penjamin Perjanjian Riyadh, untuk campur tangan terhadap apa yang ia sebut sebagai “pemberontakan” STC di provinsi selatan.
Pemerintah Yaman menyalahkan gerakan separatis SCT itu yang didukung Uni Emirat Arab (UEA) melawan pemerintah di provinsi selatan dan provinsi Socotra, yang terdiri dari enam pulau.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sabtu lalu, pasukan pemerintah mengambil kembali kendali sebuah kamp militer di Socotra yang direbut oleh separatis STC.
Pada 8 April, Gubernur Socotra menyalahkan STC karena berkonspirasi untuk membunuh Gubernur Ramzi Mahrous.
UEA adalah bagian dari koalisi yang dipimpin Saudi yang meluncurkan operasi udara besar-besaran pada 2015 terhadap pemberontak Houthi yang menggulingkan pemerintah resmi Yaman di Sanaa. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza