Teheran, MINA – Di bawah suhu beku, jutaan warga Iran dari semua lapisan masyarakat turun memadati jalan-jalan di seluruh negeri merayakan peringatan 41 tahun Revolusi Islam, yang menggulingkan rezim Pahlavi yang didukung Amerika Serikat (AS) pada 1979.
Di Teheran, kelompok-kelompok besar massa dengan berani menerobos hujan salju yang lebat menempuh 12 rute utama melintasi Ibu Kota menuju Lapangan Azadi (kebebasan) yang ikonis, yang menjadi tempat bagi banyak protes anti-Pahlavi menjelang Revolusi, Selasa (11/2).
Presiden Hassan Rouhani menyampaikan pidato kepada para demonstran di tempat tersebut, demikian Press TV melaporkan.
Di kota-kota lainnya, orang-orang menghadiri pertemuan umum serupa. Banyak dari mereka turun dalam cuaca dingin untuk memperbarui kesetiaan mereka pada cita-cita mendiang Imam Khomeini, arsitek Revolusi dan pendiri Republik Islam Iran.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Setiap tahun, para demonstran meneriakkan slogan-slogan melawan AS dan membakar bendera Amerika untuk mengutuk agenda yang sangat bermusuhan yang telah dilakukan Washington terhadap bangsa Iran selama empat dekade terakhir.
Demonstrasi massal tahun ini sangat penting karena bertepatan dengan peringatan 40 hari bagi Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), yang dibunuh bersama dengan rekan-rekannya di Baghdad oleh drone AS pada awal Januari.
Di Ibu Kota, Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran mengadakan pameran di sela-sela rapat umum, menampilkan sejumlah prestasi pertahanan negara itu, termasuk bom cerdas, rudal serang presisi, dan pengangkut personel lapis baja, dalam sebuah pertunjukan kekuatan di tengah ancaman musuh. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah