Di PBB, PM Inggris Kritik Migrasi yang Tak Terkendali

New York, 18 Dzulhijjah 1437/20 September 2016 (MINA) – Di KTT PBB tentang di New York, Perdana Menteri Inggris pada Senin (19/9) mengkritik sebagian migran yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan untuk mencari peluang ekonomi di Eropa.

Berbicara untuk pertama kali di hadapan para pemimpin dunia sebagai pemimpin Inggris, May menyerukan pengawasan yang lebih besar terhadap pengungsi dan mengatakan bahwa negara memiliki hak untuk menjaga perbatasan mereka terhadap “migrasi tak terkendali”.

“Kita harus jelas bahwa semua negara memiliki hak untuk mengontrol perbatasan mereka dan melindungi warga negara mereka,”  demikian Alarabiya.co.uk memberitakan yang dikutip MINA.

Wanita pengganti David Cameron itu mendesak adanya “pendekatan kebijakan yang lebih efektif” terhadap migrasi besar-besaran dari Suriah yang dilanda perang dan di tempat lain.

“Kita juga harus perjelas bahwa krisis ini telah diperburuk oleh tingkat migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang tidak terkontrol,” kata May.

Isu pengungsi menjadi salah satu bahasan utama para pemimpin negara-negara dunia di Sidang Umum Majelis PBB ke-71.

Namun, pertemuan tentang pengungsi itu oleh pengamat sudah dianggap gagal, kerena negara-negara anggota menolak untuk berkomitmen atas target PBB yaitu penempatan kuota 10 persen dari pengungsi setiap tahun. (T/P001/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.