Jakarta, MINA – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengapresiasi bantuan kemanusiaan untuk etnis muslim Rohingya meski hal itu tidak memadamkan sumber utama konflik di Rakhine State, Myanmar.
“Kami mendesak ASEAN, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) agar melakukan langkah cepat, tepat dan efektif agar menghentikan tindak kekerasan untuk menciptakan perdamaian abadi,” kata Din di Jakarta, Kamis (9/7).
Dia juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang menempuh jalur diplomatik ke Myanmar guna mengatasi krisis etnis Rohingya.
Menurutnya, aksi kemanusiaan masyarakat internasional dapat meringankan beban korban kebrutalan militer Myanmar terhadap muslim Rohingya lewat donasi pangan, bantuan obat-obatan, kesehatan, tempat pengungsian dan semacamnya.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Tetapi, Lebih lanjut dikatakannya terdapat persoalan mendasar yaitu pada kebijakan pemerintah Myanmar yang cenderung rasialis sehingga muslim Rohingya mendapatkan diskriminasi, bahkan kekerasan dan persekusi. Maka dari itu, Din mengusulkan perdamaian abadi bagi Rohingya dengan pemenuhan hak-hak mereka sebagai manusia.
Dia mengibaratkan aksi kemanusiaan untuk muslim Rohingya ibarat menanggulangi korban bencana kebakaran sementara penyebab kebakaran itu tidak disasar sehingga bencana terus terjadi.
“Akan tetapi yang lebih dibutuhkan saat ini oleh setiap pihak adalah upaya politik mendesak pemerintah Myanmar agar mengakui etnis Rohingya yang telah menjadi bagian negara itu selama bertahun-tahun lamanya. Lewat pengakuan itu, maka sudah seharusnya Rohingya akan mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara Myanmar,” ujar Din yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Din mengatakan tindakan kekerasan oleh junta militer Myanmar atas etnis Rohingya merupakan kejahatan luar biasa dan pelanggaran HAM berat, salah satunya ditandai pembunuhan massal oleh otoritas militer disertai warga yang dipersenjatai.
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
“Kekerasan di Myanmar tidak sesuai dengan ajaran Agama manapun, termasuk Islam dan Buddha yang sejatinya mengajarkan kasih sayang, kerukunan dan perdamaian antarsesama,” tegas Din. (R/R03/P1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI