Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinner Talk Hadirkan 30 Tokoh Nasional

kurnia - Kamis, 27 Oktober 2022 - 11:11 WIB

Kamis, 27 Oktober 2022 - 11:11 WIB

2 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Program acara Dinner Talk bersama 30 tokoh nasional yang diinisiasi pendakwah Ust Haikal Hassan dengan tema ‘Dialog 33 Tokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa’, di Jakarta, berlangsung Rabu (26/10).

Tokoh Nasional yang hadir diantaranya, Menteri Perdagangan Zulfkfi Hasan, Ahmad Riza Patria mantan Wakil Gebernur DKI Jakarta,  Adhyaksa Dault mantan Ketua Gerakan Pramuka Indonesia, Ekonom senior Rizal Ramli, dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Haikal Hassan yang juga merupakan seorang motivator mengatakan, tujuan diadakan acara ini untuk silaturahmi para tokoh nasional.

“Saat ini menjelang perhelatan politik, maka suasana dan kondisi bangsa akan sangat berbeda dari biasanya.Ketegangan dan banyak perbedaan yang ada biasanya rutin terjadi pada perhelatan politik lima tahunan ini,” kata Ustaz Haikal yang biasa dipanggil Babe Haikal.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Menyikapi hal tersebut, Babe Haikal merespon situasi yang berkembang dengan mengadakan sebuah acara untuk menyatukan para tokoh-tokoh yang selama ini terlihat berseberangan satu sama lain.

“Gagasan dan keinginan kami didasarkan bahwa keadaan yang sangat tidak kondusif ini harus dicarikan solusinya,” ujarnya.

Maka katanya, acara ini dengan menghadirkan sekitar 30 tokoh-tokoh akan berusaha mencairkan situasi saat ini menjadi sebuah solusi dari berbagai permasalahan bangsa.

“Insya-Allah saya sudah mengajak sekitar 30 lebih para tokoh-tokoh yang selama ini terlihat di media untuk bersilaturahim duduk satu meja kita ngobrol dan diskusi,” ujar Babeh Haikal.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Acara diskusi para tokoh-tokoh bangsa tersebut akan dilaksanakan  dalam bentuk diskusi politik dan permasalahan bangsa guna mencari solusi dan titik temu untuk perbaikan bangsa dan negara.

“Pihaknya berharap tidak akan ada lagi panggilan dan sebutan, Sebab sebutan dan panggilan itu tidak pantas dilakukan kepada saudaranya sesama anak bangsa. Kita semua harus bersatu dalam membangun bangsa,” kata Babeh Haikal. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom