Diplomasi Roti Ala Relawan MER-C

Pagi itu, langit kota Palu sangat cerah. Kicau burung bersahutan dari berbagai perjuru. Kupu-kupu, tikus, kucing, dan binatang lainnya sudah tampak berkeliaran tanda alam sudah mulai bersahabat dengan makhluk hidup di bumi Palu, Sulawesi Tengah.

Pagi itu, dr Azzam selaku korlap mobile clinic lembaga kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) mengamanahkan kepada wartawan MINA untuk mencari informasi tempat mendapatkan BBM. “Hari ini kita harus dapat BBM, kalau tidak, bisa libur mobile clinic hari ini. Kasian para pengungsi yang belum mendapat pengobatan,” papar dr Azzam.

Setelah beberapa hari berada di kota Palu, Hari Sabtu (6/10), tim berencana melakukan mobile clinic di Kecamatan Sigi Sidomaru, Kabupaten Sigi. Namun ternyata persediaan BBM sangat terbatas. Tidak mungkin bagi tim melakukan pengobatan ke kecamatan itu tanpa adanya BBM yang memadai.

Kami segera bergegas mencari informasi tempat mendapatkan BBM bagi relawan. Datanglah kami ke Dinas Kesehatan untuk mendapat rekomendasi mendapatkan BBM di SPBU Bandara Mutiara Al-Jufri. Namun sayang, kami harus pulang dengan tangan hampa.

Akhirnya kami pulang ke basecamp dan memutuskan hari ini mobile clinic sepertinya belum bisa terlaksana karena keterbatasan BBM.

Sesampai di basecamp, dr Arief memberi komando kepada tim untuk membagikan roti sumbangan dari sebuah perusahaan untuk dibagi kepada masyarakat.

Bergegaslah tim me-loading roti yang tersedia ke mobil pick up dan segera meluncur mencari kumpulan masyarakat yang membutuhkan.

Hanya beberapa ratus meter saja dari basecamp MER-C tampaklah kerumunan masyarakat yang sedang mengantre BBM di sebuah SPBU.

Tim segera merapat ke kerumunan dan roti pun segera dibagikan. Ternyata mereka mengantre sejak pagi buta hanya untuk mendapatkan beberapa liter premium saja.

Banyak di antara mereka yang belum mendapat makanan sejak pagi tadi. Sontak saja kedatangan kami langsung diserbu masyarakat,

Namun ternyata, roti yang kami bagikan menjadi rebutan. Situasi mendadak menjadi tidak kondusif. Masyarakat berebut mendapat roti itu.

Bahkan beberapa dari mereka rela saling pukul demi mendapatkan sepotong roti kami.
Melihat kekacauan itu, aparat segera mendekat. Mereka berusaha menertibkan masyarakat yang berebut makanan.

Namun ternyata, ucapan aparat tidak dihiraukan. Masyarakat tetap berebut makanan. Bahkan salah satu tim sempat terkena pukulan dari masyarakat yang berebut itu.

Sontak saja, kang Soleh Obew yang terkena tonjokan di kepalanya itu berteriak. Karena teriakan itu, aparat segera mengambil tindakan memgamankan TKP.

Mobil tim segera disterilkan. Masyarakat didorong menjauh beberapa meter dari “episentrum” suara teriakan relawan MER-C yang meringis kesakitan akibat pukulan berulang kali dikepalanya.

Aparat pun mengamankan tim agar tidak didekati masyarakat lagi. Pambagian roti dihentikan demi keselamatan relawan dan juga masyarakat khusus para wanita.

Setelah situasi terkendali, tim bersama mobil dibawa mendekat ke kantor management. Di situlah diplomasi mulai dijalankan.

Kami menyampaikan bahwa sebenarnya tim sedang mencari BBM untuk keperluan mobile clinic. Namun hingga siang ini belum juga mendapatkan.

Mendengar hal itu, komandan regu (danru) yang bertugas memimpin pengamatan SPBU segera memerintahkan petugas untuk mengisi tangki mobil Tim MER-C hingga penuh. Tak hanya itu, ia juga mengatakan kalau ingin persediaan bisa mengisi dengan derijen jika diperlukan.

Ya Allah, ternyata begitu dekat pertolongan-Mu. Ke sana kemari sepanjang pagi kami mencari BBM, kini hal itu sudah di hadapan Kami, bahkan kami dapatkan tanpa perlu mengantre.

Pelajaran berharga hari ini adalah, kita harus selalu optimis dengan pertolongan Allah. Selama niat kita mulia, untuk menolong sesama, berjuang untuk kemanusiaan, maka Allah pasti akan memudahkan. Tinggal usahakan kita sempurnakan. Hasilnya, hanya kepada-Nya lah kita serahkan.

Untuk tim MER-C yang saat ini berada di lokasi gempa Palu. Tetap semangat, selalu optimis dengan pertolongan Allah. Allah pasti akan menolong hambanya selama ia menolong sesama.(A/P2/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.